Keputusan personal itu akan memungkinkan Carlos untuk mendedikasikan waktunya secara penuh untuk memimpin Stellantis, grup otomotif hasil penggabungan PSA dan Fiat Chrysler Automobiles (FCA).
“Carlos Tavares, CEO Stellantis, telah membuat keputusan untuk mundur dari Dewan Direksi Airbus pada akhir masa jabatan keduanya pada tahun 2022,” kata Stellantis dalam pernyataan resminya, dikutip Sabtu.
Carlos Tavares yang pernah menjabat chief operating officer Renault itu didaulat menjadi CEO Stellantis tidak lama setelah merger PSA dan FCA disepakati pada Desember 2019.
Stellantis dikabarkan juga akan mengurangi satu shift produksi di pabrik minivan Ontario, Kanada lantaran kekurangan suku cadang semikonduktor dan dampak pandemi COVID-19.
Kekurangan semikonduktor yang mengganggu produksi di industri otomotif global diperkirakan akan berlangsung panjang hingga sejumlah pabrikan mobil bahkan memilih untuk memproduksi sendiri atau mencari komponen alternatif.
Baca juga: Stellantis akan investasi Rp3,26 triliun untuk pabrik di Indiana
Baca juga: Mercedes-Benz gabung Stellantis kembangkan baterai EV
Baca juga: Stellantis dan Foxconn bermitra bikin kokpit pintar di mobil
Pewarta: S026
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link