Tayang di 46 Negara, Kiko in the Deep Sea Kini Jadi Serial Layar Lebar

Tayang di 46 Negara, Kiko in the Deep Sea Kini Jadi Serial Layar Lebar

JawaPos.com – Sebelum diangkat ke layar lebar, Kiko in the Deep Sea lebih dulu dibuat dalam bentuk series. Menariknya, series animasi karya asli anak bangsa tersebut telah ditayangkan di puluhan negara. Hal itu diungkapkan oleh Liliana Tanoesoedibjo selaku CEO MNC Animation di bilangan Jakarta Selatan.

“Serial animasi Kiko telah sukses diterjemahkan dalam sejumlah bahasa dan tayang di 64 negara di berbagai benua,” ujar Liliana di hadapan awak media, Kamis (16/2).

Selain itu, ia menyatakan series Kiko juga berhasil meraih sejumlah penghargaan. Misalnya di ajang pemberian penghargaan Panasonic Gobel Awards 2016, Indonesian Television Awards 2017, Indonesian Television Awards 2018, Asian Academy Creative Awards 2019, dan Panasonic Gobel Awards 2019.

Film Kiko in the Deep Sea dikerjakan dengan sangat serius oleh banyak animator asli Indonesia untuk menampilkan gambar dengan kualitas baik.Ada sekitar 40 animator yang mengerjakan project film ini. Dengan total tim yang terlibat dalam produksi ini mencapai 200 orang.

Liliana berharap film animasi ini bisa menjadi langkah baik untuk kebangkitan film anak di Indonesia. “Kami berharap film ini dapat menjadi pilihan tontonan anak yang sesuai dengan usianya,” katanya.

Film animasi Kiko in the Deep Sea menceritakan tentang kehidupan bawah laut tempat dimana Kiko dan teman-temannya tinggal, seperti dalam serialnya yang sudah sukses tayang di televisi sejak 2014 silam.

Kiko dkk merupakan mutasi dari ikan-ikan yang dikenal di perairan Indonesia. Kiko adalah ikan mas koki, Lola adalah ikan discus, Poli adalah ikan cupang, Tingting adalah kepiting, Patino ikan patin, Karkus ikan lele, serta Pupus yang merupakan seekor belut.

Kisah Kiko, Tingting, Poli, Patino, Lola beserta Karkus dan Pupus kali ini pergi menelusuri dan menginvestigasi kerusakan ekosistem yang sedang terjadi di sebuah kota Asri di dalam laut. Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Putri Clara dari Shell Castle. Putri Clara sedang mencari lima mutiara pelindung perairan yang hilang.

Tanpa adanya mutiara tersebut, kehidupan perairan akan menjadi musnah. Kiko dkk memutuskan untuk membantu menemukan seluruh mutiara demi keselamatan laut. Dalam misi ini, Kiko dkk melewati banyak rintangan dan menghadapi berbagai monster penjaga mutiara.

Pengisi suara dalam film ini tidak hanya diisi oleh pengisi suara serial awal yang ada di televisi. Film ini juga diperkaya hadirnya kalangan artis yang menunjukkan bakat mereka dalam mengisi suara film animasi. Mereka adalah Arbani Yasiz, Felicya Angelista dan Robby Purba.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Abdul Rahman


Credit: Source link

Related Articles