JawaPos.com – Pandemi virus korona atau Covid-19 di Indonesia belum berakhir, karena dinilai masih ada lonjakan kasus positif. Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menyatakan, belum bisa menyebut pandemi di Indonesia sudah pada puncaknya.
Menurut Adib, situasi lonjakan Covid-19 sangat dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat. Terlebih pada akhir Oktober 2020 terdapat libur panjang, sehingga meningkatkan kasus positif Covid-19 hingga 20 persen.
“Tentunya kalau kita melihat lagi kemarin kita dihadapkan dengan long weekend, bukan tidak mungkin kemarin pada saat hari itu sudah turun 43 sampai 44 persen, kecenderungan naik lagi yang kemungkinan besar ini adalah dampak dari mobilitas yang terjadi di masyarakat,” kata Adib dalam diskusi daring BNPB, Selasa (17/11).
Adib tak memungkiri, lonjakan kasus Covid-19 karena terjadinya kerumunan dan tidak disiplin menggunakan masker. Hal ini yang memicu terjadinya lonjakan kasus Covid-19. “Kita tahu dan kita melihat masih terjadinya kerumunan. Inilah faktor yang memicu laju penularan Covid-19,” beber Adib.
Oleh karena itu, Adib menegaskan, pemerintah dan tenaga kesehatan tak henti-hentinya selalu mengingatkan agar patuh menerapkan protokol kesehatan 3M. Dia menyebut, disiplin memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitizer dapat mengurangi lonjakan kasus Covid-19.
“Konsep 3M yang selalu disampaikan, kalau itu diterapkan bisa mengurangi 85 persen potensi penularan. Kemudian kita juga menjaga jarak dan patuh protokol kesehatan bisa sampai 95 persen,” pungkas Adib.
Editor : Dimas Ryandi
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link