Potret jalan di Al-Quds (Foto:Ynet )
Tel Aviv, Jurnas.com – Pemerintah Israel memutuskan untuk memberlakukan sebagian karantina wilayah di delapan kota dan 15 lingkungan di Al-Quds (Yerusalem) selama tujuh hari untuk membendung penyebaran virus corona.
Jerusalem Post melaporkan, jumlah kematian akibat virus corona naik menjadi 51 pada Senin (6/4) pagi. Kasus virus tersebut meningkat menjadi 8.611, termasuk 141 pasien dalam kondisi parah.
Dua kota dengan jumlah kasus terbesar adalah Yerusalem (1.316 kasus) dan Bnei Brak (1.222). Tel Aviv-Jaffa adalah rumah bagi kasus terbanyak ketiga, dengan 370 insiden penyakit yang jauh lebih sederhana.
Penguncian tidak akan ketat dibandingkan di kota ultra-Ortodoks Bnei Brak dan pejabat lokal Israel sudah memberikan persetujuan untuk langkah tersebut, yang akan mulai berlaku pada Senin sore.
Komite khusus Knesset yang bertanggung jawab soal corona memutuskan untuk memasukkan kota-kota yang didominasi Haredi di Elad, Beit Shemesh, pemukiman ultra-Ortodoks Modi`in-Ilit, serta Ashkelon, Tiberias, Beitar-Ilit, Atau Yehuda, dan Migdal HaEmek dalam urutan penutupan.
Peraturan penguncian menetapkan bahwa, mulai dari deklarasi daerah tertentu sebagai dibatasi, warga negara tidak akan diizinkan meninggalkan daerah kecuali dianggap kritis.
Izin untuk meninggalkan daerah itu harus mendapat persetujuan oleh pejabat lokal Israel, kata media Israel, seraya menambahkan bahwa pasukan pendudukan diperkirakan akan mengambil bagian penting dalam pengelolaan kota-kota dan penutupan mereka.
Sementara itu, Times Israel mengutip seorang pejabat kesehatan Israel yang mengatakan bahwa kuncian penuh diharapkan oleh Paskah.
TAGS : Virus Corona Pandemi Global Pemerintah Israel Karantina Wilayah
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/70133/Tekan-Penybaran-Corona-Israel-Lockdown-Sebagian-Wilayah/