JAKARTA, BALIPOST.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali memperbarui data korban meninggal dari bencana gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat. Dalam konferensi pers virtual, dikutip dari Kantor Berita Antara, terdapat tambahan korban jiwa dan pengungsi.
mencatat total korban gempa di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, sebanyak 73 jiwa, dengan 27.850 orang lainnya mengungsi.
“Jadi total semuanya adalah 73 orang meninggal dunia,” kata Kepala Pusat Data, Informasi (Kapusdatin) dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati, Minggu (17/1).
Ia mengatakan 73 korban jiwa tersebut terdiri dari sembilan korban meninggal di Kabupaten Majene dan 64 orang meninggal di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Sementara untuk jumlah pengungsi, BNPB mencatat sampai saat ini telah ada 27.850 orang yang mengungsi akibat gempa. Sebanyak 826 orang menderita luka-luka.
Raditya mengakui bahwa pengiriman logistik memang sedikit terkendala, tetapi secara umum semua upaya penanganan masih cukup kondusif. Ia menyebut belum ada kendala yang disampaikan dari pemerintah daerah (pemda) setempat.
Ia menjelaskan pengiriman logistik tersebut akan dikonsentrasikan di posko. Tetapi bagi korban terdampak yang telah berada di sekitar rumah masing-masing juga akan tetap diupayakan mendapatkan bantuan tersebut.
Selain itu, BNPB juga mencatat bahwa kebutuhan mendesak para pengungsi saat ini, antara lain adalah sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, masker, makanan siap saji, alat komunikasi, terpal, alat berat, air dan sanitasi dan APD untuk petugas.
Sejauh ini, BNPB telah memberikan bantuan berupa delapan set tenda isolasi, 10 set tenda pengungsi, lima unit light tower, 2.004 makanan penambah gizi, 2.004 makanan siap saji, 30 unit genset, 500 paket baby kit, 500 ribu masker kain dan lain-lainnya. (kmb/balipost)
Credit: Source link