Semoga Jualannya Tak Perlu sampai Dini Hari

by

in

”Republik” Spanduk Pecel Lele dengan Bulutengger, Lamongan, sebagai Ibu Kota (2-Habis)

Untuk menjaga keotentikan dan tradisi, Paguyuban Central Letter Lamongan mematenkan font pixellab serta sembilan gambar seafood dan unggas yang biasa ada di spanduk karya mereka. Ada tiga warna kain yang disediakan. Warna yang dipilih bergantung di daerah mana si pemesan akan berjualan.

WAHYU ZANUAR BUSTOMI, Lamongan

KAIN putih itu dibeber di lantai. Dengan menggunakan pensil biasa, Bagus Eka Pria Suka Dhana mulai memainkan jari. Tak perlu waktu lama, sebuah gambar ikan gurami selesai dibuat.

Memang masih jauh dari kata rampung. Namun, apa yang ditunjukkan ketua Paguyuban Central Letter Lamongan itu adalah proses awal menuju sebuah produk khas Desa Bulutengger: spanduk warung khas Lamongan yang bisa ditemukan di berbagai sudut negeri ini.

Jumlah gambar di spanduk menyesuaikan permintaan pemesan. Juga tentunya mengikuti menu yang bakal dijual. Kalau yang dijual soto ayam saja, tak mungkin kan yang digambar bebek atau lele.


Credit: Source link