NEGARA, BALIPOST.com – Produksi gabah petani di Jembrana tahun ini anjlok alias turun drastis dibanding tahun sebelumnya. Faktor penyebab musim kemarau panjang dampak El Nino sehingga mempengaruhi luas tanam padi.
Banyak subak yang biasanya bisa panen dua kali, kini hanya satu kali. Diperkirakan hingga akhir tahun ini produksi gabah kering mencapai 55.000 ton. Turun dari tahun 2022 yang mencapai 58.000 ton gabah kering.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Sutama, Rabu (21/11) mengatakan faktor cuaca kemarau panjang yang terjadi sejak Juli lalu membuat banyak subak yang menunda tanam padi menyesuaikan ketersediaan air. Sekarang sudah mulai hujan, mudah-mudahan di Desember petani mulai menanam padi.
Untuk produktivitas menurutnya masih normal dengan produksi hasil gabah rata-rata per hektare capai 7 ton. (Surya Dharma/balipost)
Credit: Source link