JawaPos.com – Film Sayap Sayap Patah akan segera hadir di bioskop tanah air. Film ini dibintangi Nicholas Saputra dan Ariel Tatum, terinspirasi dari insiden kerusuhan berdarah di Mako Brimob pada 2018.
Film Sayap Sayap Patah disutradarai Rudi Soedjarwo. Ia membumbui film ini dengan sentuhan drama. Menariknya, film ini kembali mempertemukan Nicholas Saputra dengan Rudi Soedjarwo setelah film Ada Apa dengan Cinta? pada 2002 silam.
Diungkapkan Rudi Soedjarwo, menggarap film Sayap Sayap Patah cukup lama bagi dirinya karena cukup berat dan susah. Secara cerita, film ini sebenarnya sudah tergambar cukup jelas karena dibuat berdasarkan peristiwa nyata. Yang bikin berat bagi Rudi, film ini menjadi kegelisahan pribadinya.
“Susahnya film ini karena saya anak polisi, ini lebih riskan kalau jelek buat saya. Malunya dobel. Film ini ada kegelisahan pribadi, mungkin alharhum dari ayah untuk menyampaikan karakter polisi,” kata Rudi Soedjarwo di bilangan Epicentrum Rasuna Said Jakarta Selatan, Jumat (12/8).
Kendati cerita sudah tergambar cukup jelas dari peristiwa berdarah Mako Brimob 2018 silam, yang bikin sulit sang sutradara harus menentukan arah cerita mau dibawa ke mana, supaya unsur drama filmnya jadi menarik.
“Kita menghidupkan karakter yang sudah tidak ada. Kita masuk ke kehidupan mereka. Kita agak meraba-raba juga, minimal secara emosi, dan kejadian. Pemain lah yang menghidupkan mereka. Dalam banyak adegan,itu benar-benar Nicho, Ariel. Menurut aku tiap karakter harus meninggalkan pesan,” katanya.
Nicholas Saputra mengatakan tidak ada kesulitan berarti dirasakannya dalam film Sayap Sayap Patah. Itu karena dia sudah kenal dengan pemain dan kru sebelumnya.Untuk masuk dalam karakter Adji yang diperankannya, cukup mudah sebab dia diberi keleluasaan untuk eksplorasi.
“Kita diberikan keluasaan ruang untuk eksplore dari sutradara, penulis, dan semuanya. Prosesnya yang cukup mudah ya,” katanya.
Sementara itu, Ariel Tatum yang berperan sebagai Nani dalam film Sayap Sayap Patah mengatakan, ada kesulitan dia rasakan. Salah satunya, menjadi perempuan hamil. Dia harus menyesuaikan gesture tubuh dan cara jalan yang berbeda ketika hamil kecil, hamil besar, sampai mau melahirkan.
Dalam film ini, karakter Adji yang merupakan anggota polisi (suami dari Nani) harus melakukan pengamanan setelah terjadi kerusuhan mengenaskan di Mako Brimob. Adji ikut terkena imbas dari keberingasan para tahanan.
“Aku cuma bisa ngebayangin ya, nggak akan pernah bisa tahu seperti apa yang dirasakan sebenarnya. Aku hanya mencoba yang terbaik melakukan apa yang aku bisa. Dari research dan sharing sama banyak orang,” kata Ariel Tatum.
Pasa 8 Mei 2018, 150 narapidana teroris menjebol sel tahanan dan menyandera petugas yang sedang berjaga di Mako Brimob. Penyanderaan berlangsung lebih dari 30 jam mengakibatkan 5 anggota Densus gugur.
Credit: Source link