“Terios inden di luar kota itu bisa 4 sampai 5 bulan. Saya minta maaf dalam hal ini sungguh sebenarnya satu kesedihan tidak bisa memenuhi harapan konsumen. Xenia juga indennya panjang banget,” ujar Amelia dalam jumpa media yang digelar Jumat (20/8).
Amelia menjelaskan pada bulan Juli pihaknya menurunkan jumlah produksi untuk mematuhi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Pada periode tersebut, kata dia, ADM memangkas shift kerja dari semula dua shift menjadi satu shift.
“Bulan lalu kami menerapkan sangat ketat PPKM itu dengan mengurangi shift yang tadinya dua shift menjadi satu shift, sehingga hasil produksi Daihatsu bulan lalu drop cukup besar, karena Daihatsu menerapkan protokol,” kata dia.
“Sehingga hasil produksi ADM bulan lalu drop cukup besar dan berdampak pada inden-inden produk-produk Daihatsu terutama yang ada diskon PPnBM (Pajak Penjualan atas barang Mewah),” tambah dia.
Namun, Amel mengatakan saat ini ADM telah kembali menggenjot produksi mereka dengan mengembalikan alur kerja menjadi dua shift. Meski begitu, kata dia, hal tersebut tidak serta merta langsung memenuhi sisa inden.
Amel menyebut terdapat faktor lain yang membuat proses produksi ADM masih tersendat, yakni ketersediaan parts dari supplier, termasuk yang berasal dari luar negeri.
“Nah yang dari luar ini sedikit memang, tetapi tetap saja tanpa parts Itu mobil tidak jadi,” ucap Amel.
Baca juga: Penjualan ritel Daihatsu naik 33 persen dampak relaksasi PPnBM
Baca juga: Rocky jadi mobil ke-7 juta yang diproduksi Astra Daihatsu Motor
Baca juga: Semarakkan HUT ke-76 RI, Daihatsu berikan promo servis ekonomis
Pewarta: F017
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link