JawaPos.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali menyebut bahwa pertumbuhan nasional sangat bergantung pada pengendalian Covid-19. Hingga saat ini, pemerintah masih optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal II masih bisa mencapai angka 7 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, rasa optimisme tersebut karena dorongan pada bulan-bulan sebelumnya ditambah momentum Ramadan dan Idul Fitri dimana konsumsi melonjak tajam. “Untuk kuartal II dengan semua indikator yang terlihat di bulan April, Mei, hingga Juni pertengahan kita sebetulnya optimistis pertumbuhan kita bisa di atas 7 persen dan kita berharap pada minggu ke 3 dan 4 Juni (pembatasan) tidak mempengaruhi, sehingga mungkin masih akan bertahan di atas 7 persen,” ujarnya secara virtual, Rabu (7/7).
Kemudian, untuk kuartal II dan kuartal IV, bergantung pada efektivitas program PPKM Darurat dan berapa lama kebijakan tersebut berlangsung. Dalam hal ini, Sri Mulyani menghitung dua skenario diantaranya skenario berat dan moderat.
Sri Mulyani menjelaskan, dalam skenario berat dimana pengetatan mobilitas mencapai 30 hingga 50 persen dan berlangsung hingga Agustus maka pertumbuhan ekonomi akan terganggu dan bisa turun di angka 4 persen. “Normalisasi baru terjadi kita bisa turun pada pertumbuhan 4-4,6 persen di kuartal III dan IV,” tuturnya.
Sementara itu, untuk skenario moderat, lanjutnya, pemulihan ekonomi bisa dilakukan pada bulan Agustus 2021. Sehingga proyeksi pertumbuhan ekonomi menguat ke angka 5 persen.
“Jika skenarionya moderat, bisa menyelesaikan dan menjaga pemulihan dari mobilitas di mana penyebaran Covid-19 bisa terkendali sampai dengan akhir Juli dan kemudian Agustus bisa normal kembali maka kita berharap pertumbuhan di kuartal III bertahan di atas 5 persen dan menguat kembali di kuartal IV,” jelasnya.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link