Ledakan terjadi di Somalia (Foto: Ist)
Sri Lanka, Jurnas.com – Sri Lanka menyatakan 23 April sebagai hari berkabung nasional menyusul sejumlah ledakan pemboman mematikan selama akhir pekan.
Keputusan itu diambil selama pertemuan Dewan Keamanan Nasional yang diketuai oleh Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena. Ia juga diharapkan bertemu dengan diplomat asing untuk mencari bantuan internasional.
Tiga anak dari miliarder ritel Denmark Anders Holch Povlsen tewas dalam pemboman itu.
Povlsen, 46, pria terkaya Denmark, adalah pemegang saham utama dalam peritel mode online Inggris, Asos dan CEO dari bisnis fashion grosir, Bestseller.
“Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut dan kami meminta agar privasi keluarga dihormati pada saat ini,” Jesper Stubkier, manajer komunikasi untuk Bestseller, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Setidaknya 290 orang tewas dan lebih dari 500 lainnya luka-luka dalam serangkaian ledakan bom yang menargetkan gereja dan hotel mewah di tiga kota di Sri Lanka pada Minggu Paskah.
Ledakan menghantam gereja-gereja di distrik Kochchikade, Kolombo, dan kota-kota Negombo dan Batticaloa serta hotel-hotel Kingsbury, Cinnamon Grand dan Shangri-La.
Tiga puluh sembilan warga negara asing, termasuk dua dari Turki, tewas dalam serangan itu. Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab.
TAGS : Bom Sri Lanka Miliarder Ritel Denmark Anders Holch Povlsen
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin