JawaPos.com – Di tengah kekhawatiran krisis perekonomian global, PT Valbury Asia Future (VAF) mematok target pertumbuhan nasabah 30 persen dan peningkatan transaksi perdagangan sebesar 10 persen.
“Kami optimistis industri perdagangan berjangka dan komoditas akan membaik tahun ini. Perubahan yang kami lakukan dengan didukung sistem yang lebih baik, kami berkeyaninan target yangtelah ditetapkan akan tercapai,” ujar David saat ditemui di kantornya di Jakarta, Rabu (8/3).
Sepanjang 2022, VAF yang memiliki 2.500 nasabah mampu mencatatkan transaksi sebesar 2.365.893 lot.
Dengan terus melakukan penambahan fitur dan perbaikan infrastruktur yang menunjang perdagangan berjangka, David optimistis target-target yang telah ditetapkan perusahaan bisa terpenuhi.
Untuk menunjang itu, perseroan berencana melakukan literasi keuangan lewat webinar dan seminar offline di beberapa kota besar Indonesia, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.
“Di Semarang, Surabaya, dan Jogjakarta kami kerja sama dengan Jakarta Futures Exchange (JFX),” paparnya.
David tak menampik permasalahan perdagangan berjangka yang ramai setahun terakhir telah berdampak terhadap minat investor untuk ikut aktif dalam perdagangan komoditas. “Tapi seiring dengan gencarnya edukasi kita harapkan perdagangan akan terus meningkat,”imbuh David.
Tahun 2022 lalu, VAF telah meluncurkan aplikasi trading Valbury sebagai bagian dari upaya meningkatkan layanan kepada nasabahnya. Tahun ini, VAF terus meningkatkan layanan nasabah untuk bertransaksi dengan meluncurkan fitur chat di aplikasi Valbury sehingga bisa menangani semua kendala nasabah secara realtime.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link