JawaPos.com – Sebanyak 493 pelajar terpilih mendapat beasiswa Sharing The Dream dari perusahaan terkemuka di ASEAN, SCG. Penyerahan beasiswa tersebut dilakukan secara offline dan online kategori SMA dan mahasiswa S1.
Country Director SCG di Indonesia, Warit Jintanawan mengatakan untuk tahun ini di wilayah Jakarta dan Bekasi menyediakan kuota 493 beasiswa. Pemberian beasiswa tahun ini juga menandai perjalanan 10 tahun SCG berkontribusi bagi kemajuan pendidikan Indonesia.
“Proses seleksi beasiswa diikuti lebih dari 1.200 pendaftar berdomisili Jakarta, Bogor, Tangerang Selatan, Karawang, Sukabumi, Lebak, dan Bekasi, dengan total 3.570 beasiswa. Untuk tahun ini di Jakarta serta Bekasi sebanyak 493 siswa,” kata Warit kepada Jawa Pos, Rabu (10/8).
Warit menyebut SCG Sharing the Dream sudah genap satu dekade sejak dilaksanakan pertama kali tahun 2012. Selama itu pula, SCG telah menyerap dana sebesar Rp 17 miliar, melingkupi dana pendidikan dan program pengembangan.
“Ini merupakan komitmen SCG dalam mewujudkan pemerataan akses pendidikan sekaligus implementasi dari nilai ESG 4 Plus (Environmental, Social, and Govemance),” tuturnya.
Pasalnya, Indonesia berada pada peringkat ke-107 dari 189 negara pada Indeks Pembangunan Manusia tahun 2020 yang dirilis Bank Dunia. Indeks tersebut salah satunya diukur dari pendidikan yakni rata-rata masa sekolah anak.
“Indonesia mencatatkan rata-rata masa sekolah sebesar 8,2 tahun, sedangkan ekspektasi masa sekolah anak yaitu 13,6 tahun,” ucapnya.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menyampaikan bahwa untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas di Indonesia, kementerian tidak bisa bekerja sendiri, sebab Merdeka Belajar adalah upaya bersama dan gerakan kolaboratif yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, termasuk sektor industri.
“Saya mengapresiasi komitmen SCG selama 10 tahun terakhir menjalankan beasiswa Sharing The Dream sebagai salah satu program CSR perusahaan,” kata Nadiem.
“Dana pendidikan yang disalurkan terdiri dari dua kategori yakni Pelajar SMA sebesar Rp 2.000.000 per orang per tahun, dan Mahasiswa S1 sebesar Rp 8.000.000 per orang per tahun selama maksimal empat tahun masa kuliah,” imbuhnya.
Selain biaya pendidikan, SCG juga akan mendukung tiga proyek sosial terpilih dari scholars, salah satunya proyek Pemanfaatan Limbah Organik sebagai Budidaya Maggot oleh Elsa Nopiyanti, mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB).
Elsa menyebut, hasil ternak maggot bermanfaat sebagai pakan hewan ternak seperti unggas serta bermanfaat juga sebagai pupuk organik sehingga membantu peternak dan petani dalam menghemat biaya.
“Proyek sosial yang saya ajukan mengadaptasi ekonomi sirkular yang juga diterapkan SCG. Menurut saya, ESG itu prinsip/standar perusahaan yang menyatukan lingkungan, sosial, dan tata kelolanya agar kegiatan bisnis dapat memberikan dampak berkelanjutan. Maka dari itu, saya mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut pada proyek saya agar bisa bermanfaat secara berkelanjutan,” ujar Elsa.
Credit: Source link