JawaPos.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus berbenah dan melakukan transformasi di perusahaan plat merah. Salah satu gebrakan yang dilakukannya, yaitu dengan membentuk subholding PT PLN (Persero).
Tak hanya PLN, sejumlah perusahaan pelat merah juga terus bertransformasi sehingga bisa lebih efektif dan berkontribusi lebih banyak pada negeri di tahun 2023 mendatang.
Lantas, apa saja peristiwa penting BUMN di tahun ini? Berikut ini daftarnya.
1. Pembentukan 4 subholding PLN
PT PLN (Persero) resmi memiliki 4 subholding sejak Rabu, 12 September 2022. Keempat Subholding tersebut adalah PLN Energi Primer Indonesia, PLN Nusantara Power (Generation Company 1), PLN Indonesia Power (Generation Company 2), dan PLN ICON Plus.
Dengan adanya Holding Subholding, aset-aset pembangkitan PLN yang tadinya tersebar kini akan dikonsolidasikan. Selain itu, proses bisnis pengelolaan pembangkitan disederhanakan dan utilisasi aset yang tadinya belum maksimal, akan makin dioptimalkan.
2. Restrukturisasi Garuda
PT Garuda Indonesia merampungkan proses restrukturisasi di penghujung tahun 2022. Hal ini ditandai dengan diterbitkannya Surat Utang Baru dan Sukuk Baru pada tanggal 28 dan 29 Desember 2022.
Penerbitan tersebut menjadi rangkaian akhir dari aksi korporasi strategis yang dilaksanakan Garuda Indonesia untuk mencapai tanggal efektif berdasarkan Perjanjian Perdamaian yang telah dihomologasi oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 27 Juni 2022.
Adapun efektivitas dari seluruh ketentuan Perjanjian Perdamaian ini melengkapi implementasi berbagai tahapan fundamental lainnya yang telah dicapai oleh Garuda melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Sejumlah tahapan fundamental perampungan proses restrukturisasi tersebut di antaranya dilakukan melalui penerbitan saham baru dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak 39.788.136.675 lembar saham. Jumlah tersebut senilai Rp 7.798.474.788.300 yang meliputan realisasi PMN serta partisipasi pemegang saham lainnya.
Tahapan itu kemudian dilanjutkan dengan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Dalam hal ini Garuda telah melakukan pendistribusian saham dalam rangka konversi utang sebesar 25.806.070.908 lembar saham atau senilai Rp 5,05 triliun—yang termasuk didalamnya realisasi Obligasi Wajib Konversi.
3. Pembentukan holding danareksa
Danareksa diresmikan menjadi holding yang membawahi beberapa perusahaan lintas sektor untuk memperkuat bisnis dan optimalisasi sumber daya perusahaan. Sebagai holding spesialis transformasi pertama milik BUMN, Danareksa berstandar dan berskala internasional.
Secara umum transformasi yang dijalankan BUMN, termasuk Danareksa, memang telah mencatatkan hasil yang luar biasa. Transformasi-transformasi itu juga terbukti menghasilkan peningkatan pendapatan pemerintah dari BUMN hingga Rp 60 triliun di masa krisis pandemi lalu.
Pembentukan holding sendiri merupakan salah satu wujud dari upaya BUMN agar menjadi perusahaan yang lebih baik dan berkontribusi optimal mendukung perekonomian nasional. Holding pun menjadi hasil dari proses efisiensi, konsolidasi, dan implementasi good corporate governance (GCG) dari perusahaan-perusahaan pelat merah. Saat ini, dampak holding telah membuat jumlah BUMN berkurang dari 108 menjadi 41 perusahaan. Jumlah klaster BUMN pun terpangkas dari 27 menjadi 12 kelompok.
Adapun tujuan pembentukan holding ini agar tercipta sinergitas bisnis model di antara perusahaan BUMN yang tidak masuk dalam 12 klaster.
4. IFG butuh dana
PT Indonesia Financial Group (IFG) membeberkan kebutuhan terkait suntikan dana penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 6 triliun pada tahun 2023. Dana tersebut akan dialokasikan untuk anak usahanya yang menjamin asuransi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM).
Yakni, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) dan PT Jamkrindo. Suntikan dana diperlukan karena target KUR yang ditetapkan pemerintah selalu naik tiap tahun. Misalnya di tahun 2022 yakni sebesar Rp 373 triliun, 2023 naik menjadi Rp 470 triliun, dan 2024 Rp 585 triliun.
5. Blok Rokan
PT Pertamina Gas (Pertagas) terus mengoptimalkan utilisasi pipa minyak dari blok Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Sejak Februari 2022, hingga pekan terakhir Desember ini, pipa minyak Rokan telah berhasil mengalirkan minyak hingga 160 ribu barel per hari (Bph).
Penyelesaikan pembangunan pipa minyak Rokan yang sesuai jadwal juga menjadi komitmen perusahaan untuk mendukung produksi dan kinerja PHR. Terlebih, Blok Rokan memiliki peran strategis dalam memenuhi target produksi minyak di dalam negeri.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link