Selama periode fiskal yang berjalan mulai April 2022 hingga Maret 2023, pendapatan penjualan Toyota Motor Corp. tercatat di angka 37,15 triliun yen (1 yen = Rp109), rekor tertinggi yang juga menandai kenaikan 18,4 persen dari tahun fiskal sebelumnya akibat melemahnya yen dan kuatnya angka penjualan global.
Namun, laba bersih perusahaan itu turun 14 persen dari setahun lalu menjadi 2,45 triliun yen, sementara pendapatan operasionalnya turun 9 persen menjadi 2,73 triliun yen, kata perusahaan itu dalam laporan keuangannya.
Perusahaan itu mengaitkan penurunan tersebut dengan sejumlah faktor, termasuk melonjaknya harga bahan baku.
Untuk tahun fiskal yang dimulai pada April, Toyota Motor memperkirakan peningkatan pendapatan dan laba, dengan target pendapatan operasional sebesar 3 triliun yen, menurut laporan tersebut.
“Kami memperkirakan peningkatan volume penjualan di semua kawasan dan volume produksi sebesar 10,1 juta, karena faktor-faktor seperti efek peningkatan pasokan semikonduktor dan upaya lokasi produksi,” sebut laporan itu.
Di tengah langkah-langkah yang lebih cepat menuju netralitas karbon, Toyota bertekad untuk mengurangi emisi CO2 kendaraan baru sebesar lebih dari 50 persen secara global per 2035 mendatang, menurut Koji Sato, presiden sekaligus CEO perusahaan itu.
Terkait kendaraan listrik baterai, perusahaan itu telah menetapkan laju penjualan minimal 1,5 juta unit per 2026 dan berencana meluncurkan 10 model mulai dari kendaraan mewah hingga kendaraan compact dan komersial, papar Sato.
Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link