Produksi aktual Toyota tetap di bawah dari jumlah yang direncanakan sejak Agustus, dan volume produksi global pada November mendatang diperkirakan hanya mencapai 850.000 hingga 900.000 unit.
Semula, Toyota berencana memproduksi sekitar 1 juta unit pada November untuk menutupi kekurangan sebelumnya. “Namun, karena kami masih mengalami kekurangan beberapa suku cadang dan tidak dapat menutupi kekurangan produksi sebelumnya, kami telah menyesuaikan rencana produksi awal kami untuk bulan November,” kata Toyota dalam pernyataan resmi, dikutip Sabtu.
Baca juga: Toyota ungguli penjualan GM di AS
Penyesuaian ini akan memengaruhi sekitar 50.000 unit di Jepang, dan antara 50.000 unit dan 100.000 unit di luar negeri, sehingga jumlah total unit yang terpengaruh secara global akan berkisar antara 100.000 unit dan 150.000 unit.
Menanggapi kekurangan beberapa suku cadang yang terus berlanjut, Toyota akan melanjutkan upaya untuk memperkuat rantai pasokan. Toyota akan menerapkan langkah-langkah anti-COVID-19 menyeluruh baik di pabrik kami sendiri maupun di pemasok.
Toyota juga memperkirakan kekurangan semikonduktor akan berlanjut dalam jangka panjang, dan pabrikan ini akan mempertimbangkan penggunaan suku cadang pengganti jika memungkinkan.
Mengenai perkiraan produksi setahun penuh untuk tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret 2022, Toyota memperkirakan akan mempertahankan sekitar 9 juta unit karena pelonggaran pembatasan COVID-19 di Asia Tenggara.
Penghentian sementara produksi dalam beberapa hari di empat pabrik Toyota di Jepang akan memengaruhi ketersediaan model-model seperti Corolla Sport, Camry, C-HR, Aqua, Yaris, Yaris Cross, Sienta, Corolla Axio, dan Corolla Fielder.
Baca juga: Toyota segera kejar produksi yang tercecer akibat COVID-19
Baca juga: 4 perusahaan ini harus tarik kendaraan karena masalah komponen
Baca juga: Sekali isi bahan bakar tempuh 1.360 km, Toyota Mirai cetak rekor dunia
Pewarta: S026
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021
Credit: Source link