Presiden AS, Donald Trump
Jakarta – Kepala transportasi Israel, Yisrael Katz mengatakan, sebuah stasiun kereta api baru yang akan dibangun di Yerusalem akan diberi nama Donald Trump.
Menurut Katz, stasiun tersebut akan memberikan penghormatan kepada presiden AS ke-45 terutama karena dia secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, awal bulan ini.
Stasiun kereta api, yang akan dibangun dalam beberapa tahun, akan berlokasi di dekat tembok darat di daerah yang menarik sekitar 11 juta turis per tahun.
“Tembok Barat adalah tempat paling suci bagi orang-orang Yahudi, dan saya memutuskan untuk memberi nama stasiun kereta api dengan nama Presiden Trump, mengikuti keputusannya yang bersejarah dan berani untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota negara Israel,” ujar Katz.
Katz menambahkan, kereta api Tel Aviv-Jerusalem berkecepatan tinggi akan menjadi prioritas utama. Proyek yang dibangun sejak tahun 2001 ini mengalami banyak kemunduran dan penundaan.
Pernyataan Trump untuk Yerusalem memicu protes selama berminggu-minggu di negara-negara Arab dan Muslim, yang menyebabkan setidaknya 12 warga Palestina terbunuh dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, dalam sebuah sesi darurat pekan lalu, secara tegas menyetujui sebuah resolusi yang mengecam keputusan Trump, yang juga berusaha untuk memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem dari Tel Aviv.
Stasiun kereta api akan dibangun di Perempat Yahudi kota. Rencana untuk perkeretaapian mencakup terowongan dua mil untuk mencapai tembok Kota Tua. Membangun terowongan bisa tertunda jika ada situs arkeologi yang ditemukan.
TAGS : Israel Trump Yerusalem Amerika
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26982/Trump-Akan-Jadi-Salah-Satu-Nama-Stasiun-di-Yerusalem/