Trump berbicara kepada para tamu di Forum Kepemimpinan NRA-ILA pada Pertemuan dan Pameran Tahunan NRA ke-148 (Foto: Scott Olson / Getty Images / AFP)
Washington, Jurnas.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pada Sabtu (Minggu waktu setempat), bahwa ia sudah menbulatkan tekad untuk memindahkan pasukan AS dari Suriah timur laut.
Sebaliknya, dia tak gentar menerima kecaman bahwa kebijakan tersebut membahayakan stabilitas di Timur Tengah, dan mempertaruhkan nyawa sekutu-sekutu Kurdi Suriah yang membantu AS menjatuhkan kelompok ISIS.
Turki, bagaimanapun, menganggap para pejuang Kurdi itu sebagai ancaman teroris dan telah melancarkan operasi militer terhadap mereka.
Trump mengatakan AS tidak bisa melawan “perang tanpa akhir.”
“Kita harus membawa pahlawan kita yang hebat, tentara kita yang hebat, kita harus membawa mereka pulang. Sudah waktunya. Sudah waktunya,” kata Trump dilansir dari Associates Press.
Dia menggambarkan Timur Tengah sebagai penyebab tanpa harapan, meskipun bertahun-tahun keterlibatan militer Amerika dan investasi keuangan.
“Sekarang kurang aman. Itu kurang aman, kurang stabil dan mereka bertarung. Itu yang mereka lakukan. Mereka berperang,” ujar dia.
Trump mengumumkan bahwa ia telah mengarahkan US$50 juta dalam bantuan darurat untuk Suriah, guna mendukung orang-orang Kristen dan minoritas agama lainnya di sana.
Sebelum pidatonya, Trump bergabung di atas panggung oleh Andrew Brunson, seorang pendeta Amerika yang dibebaskan oleh Turki pada Oktober 2018, setelah hampir dua tahun kurungan. Kasus ini telah mengacaukan hubungan dengan Turki dan memicu protes dari kelompok-kelompok injili AS.
TAGS : Donald Trump Amerika Serikat Kurdi Turki
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/60812/Trump-Ngotot-Ingin-Pulangkan-Militer-AS-dari-Suriah/