Donald Trump (Foto: AFP)
Jakarta – Presiden Donald Trump pada Kamis (11/01) mempertanyakan mengapa orang-orang dari negara-negara kecil seperi Haiti, El Salvador dan negara-negara Afrika datang ke Amerika Serikat. Hal itu diungkapkan dalam pertemuan Oval Office dengan senator bipartisan tentang kesepakatan imigrasi.
Dalam pertemuan tersebut beberapa anggota parlemen mengusulkan pemulihan perlindungan bagi imigran dari Haiti, El Salvador dan negara-negara Afrika. Namun dikabarkan Trump menolak ha tersebut.
Awal pekan ini, pemerintah menghapus status perlindungan sementara untuk hampir 200.000 orang Salvador, dan pada November lalu mengakhiri status perlindungan untuk 50.000 orang Haiti yang tinggal di Amerika Serikat sejak gempa 2010.
“Mengapa kita memiliki semua orang dari negara-negara terpencil disini?” kata Trump.
Presiden mengatakan Amerika Serikat harus memiliki lebih banyak imigran dari negara-negara seperti Norwegia. Pasalnya, Trump bertemu Rabu dengan Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg.
Dilansir Washington Post bahwa beberapa anggota parlemen terkejut dengan ucapan Trump. Pasalnya, itu akan membuat imigran dari negara-negara kecil tersebut menderita.
Sekretaris sekretaris pers Gedung Putih Raj Shah tidak secara eksplisit menolak komentar Trump dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkannya.
“Dia akan selalu menolak tindakan pemberhentian sementara, lemah dan berbahaya yang mengancam kehidupan orang Amerika, dan melemahkan para imigran yang mencari kehidupan yang lebih baik di Amerika Serikat melalui jalur hukum,” kata Shah.
Kesepakatan imigrasi yang diajukan dalam pertemuan tersebut meminta pemulihan status El Salvador dan Haiti, sambil menambahkan uang yang dibutuhkan untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/27679/Trump-Pertanyakan-Status-Imigran-dari-Negara-Kecil-di-AS/