Ketua BKSAP, Nurhayati Ali Assegaf
Jakarta – Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan World Parliamentary Forum yang akan diselenggarakan pada 6-7 September, di Bali. Forum tersebut agar parlemen aktif dalam mengawal capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
Ketua Badan Kerjasama antar Parlemen (BKSAP) Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, sidang yang akan dihadiri 45 negara dari seluruh benua ini menjadi momentum penting dan bersejarah bagi Indonesia, khususnya DPR.
Karena, lanjut Nurhayati, sejak dideklarasikan komitmen bersama tujuan pembangunan berkelanjutan, atas inisiasi DPR, ini akan menjadi kali pertama ajang berkumpulnya seluruh delegasi untuk membahas progres agenda 2030 tersebut.
Menurutnya, sidang tersebut akan terbagi dalam tiga sesi pembahasan, yakni Leave no One Behind, sesi ini akan membahas peran parlemen dalam pembuatan kebijakan dalam memerangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Sesi ke-dua akan mengangkat topik Ending Violence Sustaining Peace, bagaimana peran parlemen dalam mencegah timbulnya aksi kekerasan dan menciptakan perdamaian,” kata Nurhayati, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (31/8).
Terakhir, pada sesi ke-tiga akan membahas mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dan Climate Action, melihat aksi nyata parlemen dalam menindaklanjuti Paris Agreement.
Menurut Nurhayati, nantinya outcome dari Sidang di Bali akan menghasilkan Bali Declaration dan besar harapannya World Parliamentary Forum akan terus berlanjut sebagai legacy dari Indonesia.
“Kesuksesan acara ini menjadi penting karena merupakan kali pertama dan inisiatif DPR RI dalam rangka mendukung pemerintah dalam pencapaian agenda 2030,” tegasnya.
TAGS : BKSAP Kerjasama Parlemen DPR Nurhayati
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/21035/Tuan-Rumah-Forum-Parlemen-Dunia-Indonesia-Catat-Sejarah/