JawaPos.com – Kasus positif Covid-19 di Indonesia per Rabu (30/9) kemarin berjumlah 287.008 orang. Untuk itu, ada baiknya masyarakat lebih peduli akan dirinya sendiri dan orang lain untuk menerapkan protokol kesehatan.
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry Harmadi juga memberikan penjelasan, perubahan perilaku masyarakat merupakan ujung tombak daripada melawan penyebaran virus. Dari diri sendiri yang patuh protokol kesehatan, maka orang lain pun akan terlindungi.
“Bidang perubahan perliaku menjadi ujung tombak, penanganan kesehatan sebagai benteng terakhir,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Tentunya, perubahan perilaku yang diharapkan adalah 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Menurut dia, itu sangat penting dilakukan dalam mengurangi penyebaran virus Covid-19.
Melanjutkan, adapun perubahan perilaku yang sulit untuk diubah masyarakat adalah menjaga jarak. Sebab, banyak orang tidak menyadari bahwa ketika bertemu teman, mereka tidak mengindahkan jaga jarak yang berpotensi menimbulkan penularan dan membuat klaster baru.
“Dari 3 hal itu yang paling sulit dilakukan adalah menjaga jarak, menjaga jarak tapi ketika ketemu teman baik langsung cipika-cipiki atau merasa temannya tidak mungkin menulari Covid-19,” imbuhnya.
Dia juga menambahkan, apabila masyarakat menerapkan 3M dalam kesehariannya, diri kita bisa menurunkan resiko penyebaran hingga 85 persen. Untuk diketahui, keluarga, khususya ibu menunggu kedatangan kalian di rumah, jangan sampai orang yang kalian sayangi itu tertular akibat anda tidak menerapkan protokol 3M dengan baik.
Jangan sampai kalian menyesal di kemudian hari. Sebab, tidak menutup kemungkinan ibumu sendiri menjadi korban daripada acuhnya kalian dari menerapkan protokol kesehatan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : ARM, Saifan Zaking
Credit: Source link