Latihan penanggulangan tumpahan minyak di laut atau Marine Pollution Exercise (Marpolex) 2019 di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (4/9).
Jakarta, Jurnas.com – Kementerian Perhubungan c.q. Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menggelar latihan penanggulangan pencemaran di laut atau Marine Pollution Exercise (Marpolex) Muara Angke 2019.
“Tujuan utama Marpolex Muara Angke 2019, untuk menguji dan mengevaluasi kemampuan personel dan peralatan instansi terkait dalam menanggulangi musibah tumpahan minyak, kebakaran, dan pencarian dan pertolongan orang jatuh ke laut, khususnya di wilayah perairan teluk Jakarta,” kata Kepala Pangkalan Laut dan Pantai (PLP) Kelas I Jakarta, Elwin Refindo dalam sambutannya sebagai Inspekrur Upacara Marpolex Muara Angke 2019 di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu (4/9/2019).
Elwin mengatakan, kegiatan Marpolex Muara Angke 2019 tidak hanya menguji personel dan peralatan, melainkan juga untuk menguji prpsedur, alur komando, komunikasi, dan organisasi operasi penanggulangan tumpahan minyak dan pencarian dan pertolongan atau search and rescue (SAR).
Latihan ini melibatkan kapal-kapal dan mobil-mobil MDPV Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok, Kapal-kapap Kelas V KSOP Muara Angke, Pos TNI AL Pantai Mutiara, Polair Muara Angke, KSOP Kepulauan Seribu, fire boat Damkar DKI Jakarta, Rigid Inflatble Boat (RIB) Basarnas, Kapal Patroli Dishub DKI Jakarta, dan ambulance kantor Kesehatan Pelabuhan Muara Angke.
“Seluruh aset milik semua instansi di Muara Angke terlibat dalam Marpolex ini,” ujar Elwin.
Elwin berharap kegiatan Marpolex Muara Angke 2019 menjadi pemicu semangat kebersamaan dan koordinasi antar instansi dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim.
Pada kesempatan yang sama, Kepala KSOP Kelas IV Muara Angke Capt. Handry Sulfian mengatakan, terpilihnya Pelabuhan Muara Angke sebagai tempat Marpolex 2019 karena di pelabuhan ini banyak aktifitas kapal yang berlalu lalang keluar masuk, terutama kapal-kapal tradisional yang mengangkut penumpang dari dan ke Kepulauan Seribu.
“Sehingga potensi terjadinya kecelakaan pelayaran dan pencemaran lingkungan laut relatif tinggi,” kata Capt. Handry.
Menurutnya, kegiatan semacam ini akan dilakukan minimal satu tahun sekali agar sinergitas antar pemangku kepentingan di Pelabuhan Muara Angke semakin kuat.
“Selain itu, dengan adanya latihan gabungan Marpolex ini, masing-masing stakeholder memahami tugas dan fungsinya masing-masing dalam menanggulangi kecelakaan di laut,” tuturnya.
Hadir pada kesempatan tersebut Kasubdit Penanggulangan Musibah dan Pekerjaan Bawah Air Direktorat KPLP Een Nuraini Saidah dan para pejabat terkait lainnya.
TAGS : Marpolex Muara Angke KPLP Perhubungan Laut
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin