SYDNEY, BALIPOST.com – Umat Hindu Bali di Sydney menggelar Melasti di Pantai Sans Souci, Sydney, New South Wales, Sabtu (9/7). Mereka membawa perangkat ritual Ida Ratu Gede Sakti Mas Mecaling dan Ida Betara Sidakarya Ireng.
Upacara sakral itu juga dilengkapi dengan banten atau sesajen yang dibuat sendiri oleh umat Hindu yang ada di Sydney beserta segala perlengkapan sarana dan persyaratan ritualnya. Area upacara dikelilingi sembilan bendera yang melambangkan dewa penjuru mata angin.
Acara ritual yang jarang sekali dilakukan oleh Umat Hindu di Australia ini dipimpin dan dikomando langsung oleh pemuka agama Hindu dari Bali, Ida Pandita Mpu Acharya Daksa Manuaba yang didampingi dua asistennya, Jero Mangku Made Dwija dan Jero Mangku I Gede Eka Sarjana. “Saya sudah ke delapan kali ke sini (Sydney). Setelah ini ada beberapa upacara di Bondi dan termasuk ke Melbourne pada 24 Juli nanti,” kata Ida Pandita Mpu Nabe, dikutip dari rilisnya.
Upacara Melasti kali ini selain melakukan pembersihan segala kekotoran dengan memuja keagungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, juga untuk melebur segala macam kotoran pikiran, perkataan dan perbuatan. Makna lainnya agar mencapai kebersihan alam semesta dan alam mamusia sehingga bersih lahir batin.
Usai gelaran upacara melasti, dilanjutkan Upacara Mewinten di Pondok Jero Mangku Nyoman Budi di Godfrey Street, Penshurst, NSW. Malamnya kegiatan ini ditutup dengan upacara Ngrehang.
Pada rangkaian upacara Ngrehang, Ida Pandita Mpu Nabe yang memiliki nama asli Profesor Doktor I Nyoman Sutjipta itu juga menapak pawintenan tiga pasangan suami istri menjadi Mangku Alit. Mereka adalah Made Samudana-Niluh Sadiartini, I Putu Widyantara Deny Budi-Ni Wayan Ayu Puspawati, dan I Gede Budi Arta-Ni Ayu Komang Sugiawi. “Selama ini mereka telah mendapat pembekalan diri secara rutin dari Jero Mangku Nyoman Budi dalam pantauan sekaligus bimbingam dari Ida Pandita Nabe,” terang Jero Mangku Made Dwija.
Dia menegaskan, ketiga pasangan yang kelak menjadi asisten mangku itu dinilai telah memenuhi syarat yakni bersuami istri, memilii tempat sembahyangan secara mandiri. “Yang lebih penting secara mental telah siap dan secara agama terus memperdalam keilmuan agama dan menunjukan dalam perilaku keseharian sudah tidak seperti sebelumnya,” tegas Jero Mangku Made Dwija usai pengukuhan Mangku Alit Umat Hindu Bali di Sydney, Australia. (kmb/balipost)
Credit: Source link