Ilustrasi warga Yaman dilanda perag (foto: LA Times)
Yaman – Utusan PBB untuk Yaman tiba di Sanaa untuk membicarakan krisis di kota pelabuhan Hudaida. Pertempuran antara koalisi Saudi dan yang dipimpin oleh Emirat dan pemberontak Houthi wilayah itu dikhawatirkan akan memperburuk krisis kemanusiaan.
Sejauh ini, Martin Griffiths belum memberikan pernyataan apapun sejak mendarat di ibukota Yaman, Sabtu. Namun diperkirakan, ia akan mengusulkan kepada pemimpin Houthi agar menghentikan pertempuran dan menyerahkan kendali atas pelabuhan vital Yaman ke komite yang diawasi PBB.
Griffith tiba di Yaman saat pertempuran semakin intensif di sekitar bandara Hudaida. Di media sosial, sebuah akun yang terkait dengan tentara Yaman yang berpusat di Saudi mengatakan bandara itu telah steril dari milisi Houthi dan operasi penambangan terus berlangsung.
Tapi kemudian pada Sabtu, otoritas penerbangan sipil terkait Houthi membantah para pemberontak kehilangan kendali atas bandara.
Kantor berita resmi Houthi SABA mengutip wakil kepala penerbangan sipil, Mohammed al-Sharif mengatakan, gambar yang beredar di media perihal bandara diambil pada 2016 dan pagar yang ditunjukkan sebagai pagar bandara sebenarnya terletak di sebidang tanah. milik anggota parlemen.
Juru bicara Houthi, Mohammed Abdul-Salam juga mengatakan pasukan pimpinan Saudi tidak memasuki bandara dan memperingatkan serangan terhadap kota itu akan merusak peluang untuk penyelesaian damai.
“Pertempuran gesekan menanti aliansi Saudi yang tidak dapat ditahan. Koalisi Saudi tidak akan memenangkan pertempuran di Hudaidah,” katanya kepada televisi al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon.
Pasukan yang didukung Saudi dan yang didukung oleh Emirat memulai serangan ke Hudaida pada Rabu. Pemerintah Yaman didukung oleh Arab Saudi dan UEA menuduh pemberontak Houthi menggunakan pelabuhan Hudaida untuk menyelundupkan senjata dari Iran ke negara itu. (Al Jazeera)
TAGS : Hudaida Yaman Arab Saudi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/36310/Utusan-PBB-untuk-Yaman-Bahas-Krisis-Hudaida/