Hal ini disampaikan oleh CEO Volkswagen Anhui Erwin Gabardi pada Rabu (21/9) dalam Forum Pengembangan Industri NEV China-Jerman di ajang Konvensi Manufaktur Dunia 2022 yang sedang berlangsung. Volkswagen Anhui merupakan usaha patungan (joint venture) yang berfokus pada NEV yang didirikan pada 2017 di Hefei, ibu kota Anhui.
“Berkat ‘laju Anhui’ yang impresif, Volkswagen Anhui berada pada jalur yang akan menempatkan perusahaan itu di garis depan industri NEV dalam beberapa tahun mendatang,” ujar Gabardi.
Setelah pembangunan dan persiapan selama 12 bulan, Volkswagen Anhui berlari kencang menuju produksi praseri model pertamanya bulan depan. Produksi massal dijadwalkan berlangsung pada 2023.
“Kami telah berupaya maksimal untuk membawa perusahaan-perusahaan di sepanjang rantai nilai ke Anhui dan mengambil sejumlah langkah komprehensif guna meminimalkan dampak terhadap lingkungan, dengan tujuan untuk menumbuhkan ekosistem lokal secara berkelanjutan bagi keuntungan semua pihak,” tutur Gabardi.
Hingga saat ini, Volkswagen Anhui menjalin kerja sama dengan lebih dari 1.500 pemasok potensial dan menggandeng sekitar 260 pemasok.
Provinsi Anhui sedang meningkatkan upaya membangun klaster industri kelas dunia untuk NEV dan kendaraan terhubung cerdas (intelligent connected vehicles). Sejumlah produsen NEV dalam negeri, termasuk JAC, Chery, NIO, dan BYD, juga telah mendirikan fasilitas produksi di provinsi tersebut.
Anhui memproduksi 214.000 unit NEV dalam paruh pertama 2022, naik 94,1 persen secara tahunan (year on year), dan menyumbang 30 persen dari total produksi otomotif di provinsi itu.
China memiliki pasar NEV yang sangat besar. Penjualan NEV di seluruh negara tersebut diperkirakan akan melebihi 5 juta unit tahun ini, dan kemungkinan akan melampaui 10 juta unit pada 2025, papar Xiong Meng, pemimpin dari Federasi Ekonomi Industri China, demikian Xinhua.
Pewarta: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link