Volvo tidak lihat perlunya potong harga karena permintaan sehat

Jakarta (ANTARA) – Produsen mobil Volvo Cars yang berbasis di Swedia menegaskan kembali pandangannya pada Kamis (27/4) dan mengatakan bahwa tidak perlu memotong harga mengingat permintaan yang sehat karena pendapatan operasinya mengalahkan perkiraan.

Baca juga: Volvo tarik model S60, V60, dan model 2023 lainnya karena masalah rem

Sahamnya naik 8 persen pada saat pembukaan pasar sebelum mundur ke level yang sama pada 0736 GMT, yang dikatakan oleh analis Bernstein, Daniel Roeska, mungkin karena beberapa pesanan singkat yang dilakukan awal.

Produsen mobil seperti Volvo mulai keluar dari periode pasokan yang sulit dan kekurangan yang mempengaruhi output dan meningkatkan biaya.

Perusahaan mengatakan bahwa produksinya telah membaik, tetapi masih mengalami beberapa kekurangan, yang akan terus mempengaruhi produksi pada kuartal kedua.

Volvo telah melihat permintaan yang kuat untuk modelnya, yang bertujuan untuk menjadi seluruhnya mobil listrik pada akhir dekade ini, dengan penjualan unit naik 10 persen pada kuartal pertama.

Baca juga: Volvo ungkap EX30 pada Juli nanti

Sementara itu, Tesla memperkuat perang harga yang dimulai pada akhir tahun lalu untuk mendorong permintaan dan melawan persaingan yang meningkat, dengan memposting margin kotor triwulanan terendah dalam dua tahun dan mempengaruhi saham di seluruh industri, termasuk sahamnya sendiri.

Volvo, di mana mobil listrik (EV) sepenuhnya menyumbang 11 persen tahun lalu, mengatakan pada bulan Februari bahwa mereka tidak bermaksud memotong harga mobil listrik mereka.

Pada hari Kamis, CEO Jim Rowan mengatakan kepada Reuters bahwa selama permintaan terus tinggi untuk produsen mobil tersebut, ia tidak melihat alasan untuk memotong harga.

Rowan juga mengatakan bahwa harga lithium, sumber biaya utama untuk mobil listrik produsen mobil tersebut, telah mulai menurun. Ini terjadi meskipun Chili, produsen logam kedua terbesar di dunia, mengatakan bahwa mereka akan nasionalisasi industri lithium mereka.

Ia menambahkan bahwa sumber lithium lain mulai tersedia dari bagian lain dunia, sehingga membuatnya merasa nyaman bahwa biaya tersebut akan terus menurun.

Volvo Cars, yang mayoritas dimiliki oleh Geely China, mengatakan pendapatan operasional turun menjadi 5,1 miliar krona Swedia pada kuartal ini dari 6 miliar krona setahun yang lalu, mengalahkan perkiraan rata-rata sebesar 3,6 miliar krona, demikian disiarkan Reuters, Kamis (27/4).

Baca juga: Geely awali tahun 2023 dengan hadirkan sedan listrik

Baca juga: Zenseact jadi anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Volvo Cars

Baca juga: Volvo ciptakan 3.300 lapangan kerja di pabrik EV Slovakia

Pewarta:
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2023

Credit: Source link