ilustrasi kesehatan
Zamboaga – Departemen Kesehatan Filipina pada Kamis mengumumkan bahwa wabah leptospirosis telah menyerang di 18 desa di ibu kota, Manila. Kota-kota yang terkena dampak dari wabah itu adalah Kota Quezon di Manila, Taguig, Pasig, Parañaque, Navotas, Mandaluyong, dan Malabon.
Ketika diwawancarai oleh sebuah stasiun televisi, Kementerian Kesehatan Francisco Duque III mengatakan, kasus leptospirosis telah “melebihi ambang epidemi” dan kini jumlahnya lebih tinggi daripada rata-rata jumlah kasus selama lima tahun terakhir.
Awal pekan ini, Duque mengatakan bahwa departemen kesehatan telah mencatat lonjakan 60 persen dari kasus leptospirosis atau 1.040 pasien dari Januari – Juni, termasuk 38 kematian. Dari seluruh kasus, lebih dari 200 kasus berada di Manila.
Dr Luis Limchiu, ketua National Kidney and Transplant Institute di Quezon City, pada pekan lalu mengatakan, meskipun mereka mengantisipasi peningkatan kasus leptospirosis, jumlah pasien di rumah sakit ginjal itu pada tahun ini telah melampaui jumlah pasien selama tahun 2017.
Pakar kesehatan itu mengungkapkan bahwa virus itu, yang menyebar dari kontak dengan urine hewan yang terinfeksi, telah merajalela karena banjir sering kali melanda ibu kota sejak musim hujan dimulai. (AA)
TAGS : Leptospirosis Wabah Penyakit Manila Filipina Kesehatan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/37243/Wabah-Leptospirosis-Serang-Manila/