JawaPos.com – Pemimpin Redaksi CNN Indonesia dan Detikcom menemui Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo. Hal itu untuk menindaklanjuti adanya dugaan intimidasi kepada dua wartawan yang meliput di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.
Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari mengatakan, peristiwa intimidasi kepada wartawannya sudah berulang kali terjadi. Sayangnya, sampai saat ini tidak ada kasus yang tuntas.
“Tidak tahu hasilnya seperti apa. Padahal, kejadiannya mengakibatkan selain tekanan psikologis pada kru kami, juga menimbulkan trauma. Bahkan pada Mei 2019 dan Oktober 2020 lalu, handphone atau alat kerja dihilangkan. Jadi kami tentu ingin kasus yang ini benar-benar diusut dan dituntaskan,” ujar Titin.
Dia menuturkan, dalam kasus-kasus yang terjadi, pihak redaksi telah melakukan penelusuran peristiwa yang menimpa wartawannya. Hasilnya tidak ditemukan pelanggaran prosedur jurnalistik.
’’Wartawan CNN, juga Detikcom, sudah diverifikasi. Dalam proses mendapatkan status verifikasi itu ada beberapa hal yang harus kami penuhi, misalnya kaitan dengan pelatihan, kompetensi jurnalis. Kami pastikan pelatihan semacam ini dilakukan secara reguler agar menjadi bekal wartawan kami bukan hanya sebagai skill, tapi juga pemahaman Kode Etik peliputannya,” tambah Titin.
Sebelumnya, Mabes Polri menyatakan bakal menindak tegas anggotanya yang mengintimidasi dua jurnalis, saat meliput kasus baku tembak antar anggota polisi, di dekat rumah Kadiv Propam Irjen Pol. Ferdy Sambo. Hal ini dikatakan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Polisi Dedi Prasetyo.
Editor : Dinarsa Kurniawan
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link