Patung Winnie the Pooh (foto: Asian Correspondent)
Beijing – Media sosial China selama dua hari terakhir dipenuhi oleh ‘cuap-cuap’ soal keinginan Partai Komunis mengamandemen konstitusi, untuk menghapus larangan berkuasa dua periode berturut-turut bagi presiden dan wakil presiden.
Tak lama setelah kabar ini muncul, Presiden Xi Jinping menjadi sasaran warganet. Alasannya sederhana, Xi Jinping adalah kader Partai Komunis, dan ia berpotensi kembali diusung oleh partai tersebut, bila konstitusi yang berlaku saat ini berhasil diubah.
Dari berbagai respon yang ditumpahkan netizen di media sosial, ada satu hal yang menarik. Xi Jinping disamakan dengan tokoh kartun terkenal, Winnie the Pooh. Dengan slogan khas ‘Temukan hal yang Anda sukai, dan tetap berpegang padanya -Winnie si Beruang-‘, Xi Jinping dinilai sebagai sosok rakus.
Winnie the Pooh adalah film kartun anak yang dibintangi oleh seekor beruang coklat berbadan besar bernama Winnie. Setiap hari, Winnie tak lelah berkeliling hutan untuk mencari madu. Madu yang diperoleh Winnie selalu disimpan di rumah, dan enggan memberikan madu tersebut kepada orang lain.
Tak lama setelah kata ‘Winnie the Pooh’ viral di dunia maya, website ‘Google’-nya China, Weibo, langsung menyensor kata-kata tersebut. Penyensoran itu disebut sebagai bagian dari kebijakan hukum yang relevan.
Dilansir dari Asian Correspondent, kata lain yang juga dicekal oleh Weibo ialah ‘Yuan Shikai’. Yuan Shikai adalah nama kaisar China pada abad ke-19, yang menjabat sebagai presiden pertama China,sekaligus menciptakan dinasti kekaisaran.
“Tadi malam aku bermimpi kami kembali ke republik ini, dan Yuan Shikai mendeklarasikan dirinya sebagai kaisar,” tulis salah satu warganet.
TAGS : Xi Jinping Winnie the Pooh China Amandemen
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29724/Xi-Jinping-Yuan-Shikai-dan-Lelucon-Winnie-the-Pooh/