JawaPos.com – Salah satu jaringan agensi terintegrasi terbesar di Indonesia, Dentsu Indonesia melihat tren dunia digital yang akan meningkat sepanjang tahun ini. Hal itu selaras dengan perkiraan pemerintah, dalam hal ini Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi ,terhadap ekonomi digital yang akan tumbuh hingga delapan kali lipat pada 2030, yakni dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun.
Bahkan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim juga mengungkapkan bahwa Indonesia masih kekurangan jutaan talenta digital untuk memenuhi aspirasi Indonesia menjadi negara ekonomi digital.
CEO of Dentsu Indonesia dan Singapura, Prakash Kamdar mengaku bahwa pihaknya juga merasakan tanggung jawab yang mendalam untuk memainkan perannya dalam mencapai tujuan Indonesia, terutama meningkatkan ekonomi digital
“Kami memiliki fondasi dan kesadaran digital yang kuat di dentsu Indonesia yang akan terus kami perkuat sehingga kami dapat meningkatkan dan membantu Indonesia mencapai ketinggian baru,” kata Prakash Kamdar dalam keterangan tertulis, Kamis (27/1).
Kamdar menyebut, pihaknya akan terus meningkatkan kapabilitas kreatif, media, and manajemen pengembangan pelanggan atau customer experience management (CXM) dan meluncurkan solusi inovatif baik untuk incumbent maupun start-up.
Kamdar memaparkan, Ia melihat setidaknya ada lima tren utama yang meningkat tahun ini.
Pertama, dunia yang semakin banyak data, didorong oleh algoritme, dan lebih terhubung untuk mendorong pengalaman konsumen yang lebih dipersonalisasi dan menarik, namun tetap diimbangi dengan kebutuhan privasi data pribadi.
Kedua, terdapat perubahan gaya hidup terkait pandemi yang masih akan berlanjut kedepannya terutama eCommerce, Live Commerce, Gaming, dan eHealth. Lalu, ada metaverse yang berakselerasi dan Web 3.0 yang kemungkinan akan mengikuti, ini berupa taruhan besar Big Tech pada Metaverse.
Keempat, ada keuntungan dan tujuan dalam tren digital dimana perusahaan tidak akan merasakan keuntungan jika mendorong pertumbuhan dan konsumsi yang sembarangan dengan mengorbankan manusia dan planet kita. Terakhir, terdapat permintaan yang meningkat untuk pengalaman fisik. Dalam hal ini akan tercipta ledakan sektor pariwisata dan perhotelan karena imbas selama dua tahun terkurung di rumah.
Sementara, CEO Creative Dentsu Indonesia Wisnu Satya Putra menambahkan, pihaknya akan mencari cara untuk berinovasi, dan memastikan kemampuan kreatif dan peluang terhadap tren yang akan datang.
“Hari ini, Dentsu Indonesia juga meluncurkan marketplace Metaverse miliknya sendiri – Bitaverse. Mixed Reality Marketplace yang paling pertama di Indonesia, di mana sebuah merek dapat memiliki, membangun, dan menjual barang dagangan virtual bersama dengan produk nyata mereka,” ucapnya.
CEO CXM Dentsu Indonesia Arshad Rahman menambahkan, konsumen digital saat ini semakin tidak toleran dalam hal menerima pesan dan konten yang tidak relevan, melainkan mereka berhadap brand bisa jadi lebih personal.
“Dengan peluncuran layanan-layanan CXM yang berkolaborasi dengan unit media dan unit kreatif, kami telah hadir untuk memberdayakan klien kami dalam memberikan pengalaman yang dipersonalisasi dalam skala besar, melalui inisiatif transformasi data dan digital,” pungkasnya
Editor : Banu Adikara
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link