51 Orang Direncanakan Tanazul

by

in

Lontar Jumrah Tuntas, Jemaah Kembali ke Makkah

JawaPos.com – Sebagian jemaah haji Indonesia yang masih dirawat karena sakit akan dipulangkan terpisah dari kloternya. Data sementara, 51 jemaah Indonesia direncanakan mengikuti tanazul dengan catatan memenuhi kriteria laik terbang.

“Kami akan lihat skala urgensi untuk jemaah yang ditanazulkan,’’ kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Budi Sylvana. Tanazul merupakan pemulangan jemaah haji melalui kloter yang berbeda dengan keberangkatan karena alasan sakit.

Hingga tadi malam (11/7), 188 jemaah Indonesia masih dirawat. Perinciannya, 173 orang di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah dan 15 jemaah di rumah sakit Arab Saudi. ’’Kondisi pasien akan terus dievaluasi dan dilihat perkembangannya, mana yang akan ditanazulkan,” terangnya. Tak tertutup kemungkinan jemaah dipulangkan mendahului kloter asal atau dipulangkan lebih lambat dari kloternya.

Tanazul diprioritaskan bagi jemaah yang saat dipulangkan tidak memperberat kondisi fisiknya. Juga, tak berpotensi menimbulkan kecacatan atau mengancam keselamatan jemaah haji. ’’Kami mengusulkan berdasar pertimbangan medis,” imbuh Budi.

Sementara itu, selama masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), ada 14 jemaah yang wafat. Perinciannya, 1 jemaah meninggal di KKHI Arafah, 6 jemaah di KKHI Makkah, dan 7 jemaah di KKHI Mina. Dengan demikian, total ada 41 jemaah haji Indonesia yang wafat sejak awal keberangkatan pada 4 Juni 2022 hingga kemarin. ”Jika disandingkan dengan angka kematian pada hari yang sama untuk lima tahun terakhir, ini yang paling sedikit,” tutur Kepala Satuan Operasional (Kasatop) Armuzna Nasrullah Jasam.

Berdasar data siskohat, hingga hari ke-38 operasional haji pada 2015, sebanyak 380 jemaah dinyatakan meninggal. Lalu, berturut-turut pada 2016 tercatat ada 149 jemaah yang wafat, 2017 sebanyak 274 orang, 2018 ada 154 orang, dan 2019 sebanyak 151 orang.

Kemarin sebagian jemaah Indonesia mulai kembali beraktivitas di Makkah. Yakni, mereka yang memilih keluar dari Mina pada 12 Zulhijah sebelum terbenamnya matahari atau disebut nafar awal. Jemaah lainnya, yang memilih nafar sani, tetap menginap sampai hari ini (13 Zulhijah).

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief meminta jemaah beristirahat sebelum melaksanakan ibadah di Masjidilharam. Terlebih, bus salawat yang memfasilitasi jemaah Indonesia baru beroperasi kembali besok (13/7). ”Tawaf ifadah bisa dilakukan setelah bus salawat beroperasi,’’ ujar Hilman.

Selanjutnya, jemaah Indonesia mulai diterbangkan dari Jeddah menuju tanah air pada 15 Juli. Kloter pertama yang dipulangkan adalah embarkasi Solo (SOC-1), yaitu pada 15 Juli pukul 05.10 waktu Saudi, dan diperkirakan tiba di Solo pukul 22.15 WIB pada hari yang sama.


Credit: Source link