Proyeksi Ekonomi Indonesia Masih Tumbuh 4,8 Persen

Proyeksi Ekonomi Indonesia Masih Tumbuh 4,8 Persen

JawaPos.com – Perekonomian dunia yang masih belum stabil di tengah pandemi Covid-19 yang mulai melandai terus menjadi perhatian banyak kalangan. Krisis ekonomi yang mulai melanda di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa menambah rasa khawatir terjadinya krisis ekonomi secara global.

Gubernur Lemhanas Andi Widjajanto mengungkapkan proyeksi ekonomi nasional 2023 masih menunjukkan proyeksi pertumbuhan 4,8 persen di tengah tren perlambatan global.

“Proyeksi ini sejalan dengan optimisme para pelaku industri manufaktur yang didukung oleh masih kuatnya permintaan dalam negeri dan inflasi yang terjaga,” ujar Andi saat berbicara dalam Expo & Conference bertajuk “Business Insight 2023 : Resilience Mode ON” di Jakarta, Rabu (18/1).

Menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan sosial politik dunia menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi Indonesia pada 2023. Menurutnya, butuh kolaborasi semua pihak untuk terus mendorong berkembangnya perekonomian.

Andi mencermati paradigma “Black Swan Factor”, yakni sesuatu yang signifikan dan sulit diprediksi namun akan berdampak besar bagi ketahanan Indonesia, baik ketahanan ideologi maupun ekonomi.

Menurutnya, segala gejala yang berpotensi menjadi “black swan” harus dapat dideteksi sedini mungkin. “Ini mungkin merupakan kelanjutan dari ketegangan geopolitik yang terjadi di Ukraina, Rusia, Tiongkok, Taiwan, dan Korea, maupun kelangkaan supply chain yang terjadi akhir-akhir ini,” katanya.

Namun, katanya, melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik,rasa optimis semakin besar bahwa perekonomian Indonesia tetap stabil.

“Proyeksi ekonomi nasional tahun ini masih menunjukkan tanda positif 4,8 persen. Ini sejalan dengan optimisme para pelaku industri manufaktur yang didukung oleh masih kuatnya permintaan dalam negeri dan inflasi yang terjaga,” katanya.

Ia mengakui tantangan ke depan adalah Indonesia masih akan dibayangi oleh hambatan ekspor dari sebagian negara mitra dagang utamanya akibat isu lingkungan dan keberlanjutan yang kian menjadi perhatian. Sementara ekspor nonkomoditas masih akan memperoleh tantangan di sisi produktivitas dan daya saing.

Pada bagian lain, Rudi Maulana selaku founder Proxsis & Company pada sesi pembukaan Proxsis Expo & Conference 2023 mengatakan konferensi digelar untuk mendukung para professional, manajemen, pimpinan perusahaan dan pemilik bisnis bisa tetap tumbuh di era yang penuh tantangan tahun 2023 yang diramalkan banyak pihak akan suram.

Harapannya, lanjut Rudi, berbagai pemikiran yang disampaikan para pemateri menjadi acuan di dunia bisnis dan manajemen di Indonesia untuk tetap terus bertumbuh kedepannya.

 

Editor : Mohamad Nur Asikin


Credit: Source link

Related Articles