JawaPos.com – Sebagai salah satu bisnis platform reseller besar di Indonesia, Legal Corporate Dusdusan, Krisna Murti menegaskan komitmennya untuk membantu masyarakat Indonesia untuk meraih penghasilan dengan mudah dan fleksibel.
Menurut Krisna, bisnis Dusdusan bersifat fleksibel, yakni sistem reseller dan dropship. Semua reseller-nya tidak dibebani target, tidak ada tutup poin yang harus dipenuhi, hingga tidak perlu untuk stok barang.
“Sehingga memungkinkan reseller Dusdusan mendapat customer dari mana saja, tidak mesti dari daerah tempat tinggalnya,” kata Krisna saat berbincang dengan sejumlah media di Jakarta , Rabu (18/1).
Tak hanya itu, dia juga mengatakan, setiap reseller yang tidak memiliki lapak atau modal yang besar tidak perlu kuatir karena tidak ada kewajiban stok barang. Ketika reseller mendapat costumer, kata Krisna, hanya perlu memesan produk pesanan melalui akun reseller-nya di website, untuk selanjutnya memilih lokasi terdekat Titip Dropship Dusdusan dengan tempat tinggal costumer.
“Dengan model dan sistem seperti ini, reseller dengan mudah dapat costumer, dan costumer pun mendapat ongkir lebih murah karena pengiriman dicari yang paling terdekat,” jelas Krisna Murti.
Krisna juga menyatakan, upaya Dusdusan sebagai bisnis platform reseller agar bertahan dengan melakukan inovasi-inovasi dalam memberi layanan dan produk yang menjadi kebutuhan utama reseller dan masyarakat pada umumnya.
Karena itu, lanjutnya, Dusdusan akan terus bersemangat mengajak seluruh masyarakat terutama Ibu-ibu atau perempuan untuk bisa menghasilkan pendapatan tambahan sehingga standar hidup keluarga bisa meningkat. Tak hanya itu, pengembangan platform dan program pelatihan pun akan terus digalakkan agar dapat meningkatkan standar pengetahuan para reseller, baik soft skill maupun hard skill.
CEO dan co-founder Dusdusan, Ellies Kiswoto menjelaskan, pihaknya berkomitmen untuk terus beradaptasi terhadap perubahan yang ada di market.
“Value ini juga selalu dijalankan oleh tim internal Dusdusan, sehingga kami bisa bergerak lincah, bahkan ketika terjadi pandemi atau resesi ekonomi,” ujarnya.
Ellies mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pada pertumbuhan organik dan memiliki target untuk IPO pada tahun 2025. Sehingga kaitannya untuk menggaet investor, strategi investor akan dibutuhkan agar bisa merealisasikan visi mereka membantu para reseller lebih maksimal dan lebih masif lagi.
Mengenai rencana road show yang direncanakan Dusdusan, Ellies mengatakan, road show memang dapat menjangkau masyarakat Indonesia terutama untuk kalangan ibu-ibu. Kegiatan itu sekaligus memperkenalkan Dusdusan dan mengundang peserta untuk dapat menjadi reseller-nya, sehingga bisa mendapatkan penghasilan tambahan meski dari rumah dengan jam kerja yang fleksibel.
Dia menyatakan, rencana road show Dusdusan masih di sejumlah daerah di Provinsi Jawa Tengah dan sekitarnya seperti Temanggung. Sebab, kata Ellies, di daerah ini jumlah ibu rumah tangga atau masyarakat yang masih awam dan memberi mereka peluang berbisnis secara mudah dan tidak menyulitkan.
“Dengan model bisnis yang mudah dipelajari, Dusdusan berharap dapat membuka peluang bisnis bagi mereka yang membutuhkan,” imbuh Ellies.
Menurut Ellies, Dusdusan hadir untuk mengubah stigma para perempuan. Karena itu lah visi misi Dusdusan berangkat, yaitu membuka peluang bisnis yang bisa dilakukan dimana saja, dan kapan saja tanpa perlu stok barang.
“Akan banyak menciptakan banyak kaum ibu rumah tangga, bisa menghasilkan pemasukan tanpa perlu mengabaikan keluarga. Jadi, keduanya bisa jalan selaras, iya mengurus rumah tangga sekaligus memiliki penghasilan,” kata dia.
Terkait program Dusdusan dengan kemajuan perempuan dan UMKM, Ellies menjelaskan, pihaknya sudah sering berkolaborasi dengan berbagai komunitas dan juga UMKM yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memajukan perekonomian masyarakat, lebih khusus lagi ibu rumah tangga, supaya lebih produktif dan menghasilkan dari rumah.
Dusdusan mengapresiasi dukungan dari Telkomsel yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan di Temanggung. Kolaborasi berbagai pihak diperlukan agar semakin melancarkan program.
Pada Roadshow ke Temanggung kali ini, Dusdusan turut mengajak Yayasan Atap Perempuan dan Pemda Temanggung untuk memberikan penyuluhan kepada 1500 perempuan agar semakin mandiri dan dapat berwirausaha. Dusdusan terbuka kepada pihak manapun untuk berkolaborasi, demi mendorong perekonomian rakyat.
Dalam kaitan ini, Dusdusan mengapresiasi Bupati Tumanggung Muhammad Al Khadziq dan istrinya Eni Maulani Saragih selalu Ketua PKK dan Ketua Yayasan Atap Perempuan, Yayu. Kolaborasi antara mereka sudah menggembirakan dalam memberikan penyuluhan kepada 1.000 perempuan untuk berwirausaha. Kolaborasi ini memberi peluang bisnis dan memajukan para Ibu rumah tangga dan UMKM sekitar.
“Kami juga terbuka kepada semua pihak untuk berkolaborasi dan mengadakan program yang dapat memberi dampak positif bagi perekonomian di Indonesia,” kata Ellies.
Credit: Source link