Sinyal Kuat Impor KRL Bekas, Luhut Syaratkan Harus Lolos Audit BPKP

Sinyal Kuat Impor KRL Bekas, Luhut Syaratkan Harus Lolos Audit BPKP

JawaPos.com – Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Pandjaitan memberi sinyal kuat impor rangkaian KRL bekas dari Jepang. Terutama untuk 10 train set atau rangkaian KRL yang dibutuhkan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) untuk peremajaan yang dilakukan di tahun ini.

“Memang harus kita lakukan (impor KRL bekas tahun ini) terutama untuk 10 train set,” kata Luhut saat ditemui di Kantor Kemenko Marvest, Jakarta Pusat, Jumat (3/3).

Meski demikian, Luhut mengungkapkan ada beberapa syarat untuk KCI agar bisa melakukan impor KRL bekas. Pertama, dari segi waktu pengadaan kereta dalam negeri memang bermasalah.

Kedua, kata dia, impor diperbolehkan jika KCI telah lolos audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Hal ini guna memastikan agar KRL tidak dibeli oleh pihak ketiga dan ada penyimpangan harga.

“Tapi kalau ini (pengadaan kereta) memang nanti masalah waktu ndak bisa, kita mau kirim ke BPKP untuk melakukan audit dulu barangnya. Jadi barang tidak dibeli oleh pihak ketiga. Dan kemudian nanti, harganya adalah harga yang benar jangan sampai ada penyimpangan harga,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Luhut yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Penguatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) menyebut keputusan perihal impor KRL bekas ini akan dibahas pada Senin (6/3) mendatang.

Walaupun memberi sinyal positif impor KRL bekas, Luhut mengingatkan kepada KCI untuk selalu mengutamakan produk dalam negeri. Pasalnya, meski dari segi harga lebih mahal, tetapi uang pembelian akan berputar di dalam negeri.

“Kita mau rapatkan Senin, tapi kira kira begini jadi ini kita tidak boleh membuat kesalahan-kesalahan seperti ini lagi. Dulu pernah impor barang bekas masa sekarang impor barang bekas lagi. Jadi kenapa tidak dibuat tidak impor, memang mungkin sedikit lebih mahal tapi kan itu berputar uangnya di dalam negeri,” tuturnya.

Sebelumnya, KAI Commuter merencanakan Pengadaan Kereta Bukan Baru alias bekas yakni untuk mengganti kereta yang rencananya akan dikonservasi. Adapun jumlah kereta yang akan dikonservasi sebanyak 10 train set pada tahun 2023 dan 19 train set pada tahun 2024.

Namun, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Hariyadi mengkritik rencana PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI untuk impor kereta bekas dari Jepang. Menurut Bambang, rencana impor kereta bekas tidak sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi yang ingin mengutamakan penggunaan industri dalam negeri.

“Kita punya BUMN produsen kereta PT. INKA (Industri Kereta Api), bahkan beberapa negara sudah menggunakan produk mereka. LRT Jabodetabek aja buatan INKA, kok malah ngotot mau beli rongsokan dari Jepang,” kata Bambang Haryadi dalam laman resmi DPR, dikutip Kamis (2/3).

Editor : Bintang Pradewo

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri


Credit: Source link

Related Articles