MANGUPURA, BALIPOST.com – IT person Indonesia memiliki potensi besar. Untuk bisa berkembang, diperlukan penguatan soft skill, terutama komunikasi. Demikian disampaikan CEO Profesional IT Bali, Asosiasi IT person, Armika Jaya, Sabtu (24/2).
Ia mengungkapkan jumlah pekerja di bidang IT atau yang disebut IT Person di Bali jumlahnya cukup banyak, lebih dari 700 orang. Bahkan banyak dari mereka bekerja secara remote (bekerja jarak jauh).
“Sebenarnya IT person kita lebih maju dari negara luar, dapat dilihat dari IT Person kita bisa mengembangkan digital payment lewat WhatsApp, belum semua IT Person Eropa, Amerika bisa. Dan banyak member kita yang remote worker dan mereka memiliki potensi untuk menguatkan Bali di bidang IT,” ujarnya.
Permasalahan terbesar mereka, kata Armika, adalah komunikasi. Selain itu, membutuhkan ekosistem digital yang lebih baik, yaitu infrastruktur maupun kebijakan pemerintah yang mendukung penguatan SDM IT.
“Mereka membutuhkan skill komunikasi, masalah untuk IT person adalah komunikasi, bagaimana mereka berkomunikasi satu sama lain, dan bisa berkomunikasi dengan klien, atasan mereka karena bahasa IT itu bahasanya alien, jadi bagaimana mereka mempresentasikan ide-ide mereka sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” jelasnya saat gathering member IT person Bali di Kuta.
Dengan kondisi SDM IT itu, menurutnya, tidak benar jumlah programmer di Bali maupun di Indonesia sedikit. Yang terjadi menurutnya adalah penyerapannya terhambat.
“Karena banyak universitas, perguruan tinggi yang banyak mencetak programmer handal tapi tidak bisa menyalurkan. Dan kebanyakan programmer, mereka bekerja untuk perusahaan luar negeri yang menerima remote worker. Sehingga kadang mereka tidak ada yang terdeteksi di kita di Indonesia padahal itu banyak sekali,” ungkapnya.
Maka dari itu lewat asosiasi, ia ingin meningkatkan skill anggota, salah satunya adalah skill komunikasi. (Citta Maya/balipost)
Credit: Source link