Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (Foto: Reuters)
Filipina – Presiden Rodrigo Duterte pada Selasa (23/10), mengucapkan terima kasih kepada Australia, China, Rusia dan Amerika Serikat karena membantu membebaskan kota Marawi selatan dari teroris pada pertemuan menteri pertahanan dari Asosiasi Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN).
Menteri Pertahanan dari 10 negara anggota ASEAN termasuk Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam bersama dengan negara mitra dialog Australia, China, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia dan Amerika Serikat.
Dalam sambutannya, Duterte mengambil kesempatan berterima kasih kepada China dan Rusia atas senjata api yang mereka sumbangkan dan Amerika Seriakt dan Australia atas bantuan intelijen dan militer mereka, menurut laporan Rappler.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana juga mengakui bantuan substansial yang diberikan oleh negara-negara tersebut selama operasi tempur Filipina di Marawi menunjukkan upaya mereka terus mendukung perjuangan melawan terorisme di negara tersebut.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertahanan Amerika Seriakt Jim Mattis atas bantuan yang telah diberikan Amerika kepada kami dalam perang melawan terorisme di kota Marawi, seperti pesawat pengintai dan pesawat tak berawak yang menurut merupakan bantuan besar bagi kami,” kata Lorenzana, seperti dikutip oleh Kantor Berita Filipina.
“Mereka juga memberi kami beberapa informasi tentang terorisme,” katanya, dilansir Anadolu, Rabu (25/10)
Menteri Pertahanan Australia Marise Payne juga mengumumkan, akan mengirim tim pelatihan khusus untu memberikan pelatihan melawan perang terorisme di Filipina dengan cara yang sama seperti membantu Irak.
Pemerintah Australia bulan Agustus mengalokasikan USD20 juta bantuan kepada 300.000 pengungsi akibat bentrokan di Marawi di samping makanan darurat dan persediaan lainnya senilai USD 920.000 yang diumumkan pada Juni.
Lorenzana juga mencatat bantuan China. Selain senjata senilai USD392 juta yang diterima oleh Manila pada Juni yang lalu dan awal bulan ini, pemerintah China telah menyumbangkan 35 unit alat berat yang akan membantu dalam rekonstruksi dan rehabilitasi Marawi.
Untuk diketahui, hubungan Filipina-China membaik saat Duterte memilih untuk sementara menyingkirkan perselisihan teritorial Manila dengan Beijing mengenai Laut Cina Selatan untuk menghidupkan kembali hubungan ekonomi.
“Saya yakin sepenuhnya bahwa di bawah kepemimpinan bijak Presiden Rodrigo Duterte, rehabilitasi dan rekonstruksi Kota Marawi akan sukses total,” kata Zhao.
Konflik di Marawi mendorong Duterte untuk menempatkan semua pulau Mindanao di Filipina selatan di bawah darurat militer pada tanggal 23 Mei, yang tidak akan berakhir sampai akhir tahun.
TAGS : Filipina Marawi ISIS ASEAN
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin