JAKARTA, KRJOGJA.com– Penggunaan alat tes Panbio antigen nasal dari Abbott berhasil meningkatkan partisipasi proaktif antigen testing ribuan karyawan Unilever Indonesia, sehingga tujuan untuk menghentikan penyebaran virus Covid-19 di lingkungan kerja tercapai.
“Sejak kami ganti menggunakan nasal testing dengan tools yang disediakan Abbott, prosentase karyawan yang mau melakukan tes antigen sangat meningkat. Walau efikasinya hampir sama, tapi intrusi yang dirasakan karyawan lebih ringan sehingga proses swab testing lebih dapat diterima,” kata Willy Saelan, Direktur Human Resources Unilever Indonesia dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Alat itu juga, imbuhnya, memiliki teknik yang simple dan tidak tidak menimbulkan rasa sakit. Sebelumnya, ujar Willy, rapid test antigen yang diselenggarakan secara rutin setiap pekan di seluruh lokasi kerja Unilever menggunakan antigen nasofaring. Metode ini mendapatkan banyak penolakan dari karyawan karena ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
Akibatnya, tutur Willy, tidak seluruh karyawan bersedia melakukan proaktif antigen testing. Terkait hal itu, dr. Bunga Tarmizi dari Klinik Presiden, Cikarang yang menangani proses rapid tes masal di seluruh site PT. Unilever Indonesia, memaklumi karena orang dites nasofaring setiap minggu pasti tidak nyaman.
“Tapi, dengan alat tes Panbio nasal dari Abbott yang sekarang, 100 persen karyawan Unilever selalu terskrining. Apalagi akurasinya juga tinggi, tidak kalah dibandingkan alat nasofaring yang sebelumnya,” tutur dr. Bunga Tarmizi. Penggunaan alat tes Abbott Panbio nasal antigen, tidak menimbulkan rasa sakit karena pengambilan sampel hanya sedalam 2cm dari ujung lubang hidung.
Willy mengungkapkan, Unilever Indonesia mulai melakukan rapid test antigen rutin sejak pertengahan tahun lalu. Awalnya tes dilakukan berdasarkan kebutuhan kalau ada karyawan/orang di lingkungan perusahaan yang menunjukkan gejala terpapar virus Covid-19. Namun, sejak awal Januari tahun ini, intensitasnya ditingkatkan di seluruh lokasi kerja sebagai jadwal pekanan, dan tidak terbatas pada level tertentu.
“Mau level terendah sampai yang tertinggi, termasuk chairman, tetap harus dilakukan rapid test. Ini semua demi keselamatan yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya,” tandas Willy. (Ful)
Credit: Source link