Raja Salaman sambut Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: SPA)
Istanbul – Pemerintah Turki mengatakan Donald Trump tidak dapat membeli dukungannya dalam pemungutan suara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Yerusalem. Ia meminta dunia memberi pelajaran berharga kepada Amerika Serikat.
“Saya berharap Amerika Serikat tidak akan mendapatkan apa yang ia inginkan dan dunia akan memberikan pelajaran yang sangat berharga untuk Amerika Serikat,” kata Erdogan.
Sebelumnya, Trump mengancam akan memotong bantuan ke negara-negara yang mendukung rancangan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang meminta Amerika Serikat untuk menarik keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
“Trump, Anda tidak bisa membeli kehendak demokratis Turki dengan dolar Anda,” kata Recep Tayyip Erdogan dilansir dari Reuters, Jumat (22/12)
“Dolar bisa dicari, tapi kemauanmu tidak akan pernah terjual. Itulah mengapa sikap Anda penting,” sambungnya
Dua pekan lalu, Trump mengumuman mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel yang melanggar kebijakan Amerika Serikat yang sudah berlangsung selama beberapa dasawarsa dan konsensus internasional bahwa status kota tersebut harus diserahkan pada perundingan Israel-Palestina.
Tak berselang lama, Erdogan mengadakan pertemuan khusus Organisasi untuk Kerjasama Islam (OKI), yang mengecam keputusan Trump dan meminta dunia untuk menanggapi dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Yerusalem, yang diduduki oleh orang Yahudi, Kristen dan Muslim, telah menjadi jantung konflik Israel-Palestina selama beberapa dekade. Israel merebut Yerusalem Timur Arab pada tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam sebuah tindakan yang tidak diakui secara internasional.
TAGS : Yerusalem Istanbul Israel Amerika Serikat PBB
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/26760/Kelakar-Edrogan-Dolar-AS-Tak-Sanggup-Beli-Suara-PBB/