JawaPos.com – Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyelenggarakan kegiatan Penggalangan dan Peningkatan Kapasitas 1.000 Relawan Covid-19 Wilayah Palembang. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 13 hingga 19 Oktober 2021.
Adapun, kegiatan ini dimulai dari Pelatihan Supervisi Lokal (13/10), Praktik Mengajar Fasilitator (14/10) dan Penggalangan serta Peningkatan Kapasitas Relawan Covid-19 selama lima hari yang dimulai dari tanggal 15 hingga 19 Oktober 2021 mendatang.
“Dalam jangka waktu lima hari tersebut, setiap harinya akan dilakukan sesi pelatihan yang dibagi ke dalam empat kelas dengan jumlah peserta 25 orang dalam tiap kelasnya. Jadi total peserta program pelatihan relawan berjumlah 1.000 orang dengan 200 relawan yang mengikuti pelatihan tiap harinya,” jelas Ketua Sub-bidang Pelatihan BKR Satgas COVID-19 Prasetyo Nurhadjanto dalam siaran pers, Jumat (15/10).
1.000 relawan peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan perwakilan relawan dari berbagai daerah, instansi pemerintahan dan organisasi kemasyarakatan mitra kebencanaan di sekitar wilayah Palembang. Mereka akan dibekali Pelatihan Pencegahan, Penyebaran dan Kebijakan 3M, lalu Gerakan 3T, kemudian, Relawan dan Kerelawanan, lainnya adalah Teknik Berkomunikasi Efektif serta Penggunaan Instrumen Monitoring Relawan Bersatu Lawan Covid (BLC).
Prasetyo juga berpesan kepada para relawan agar mengikuti pelatihan dengan baik serta menularkan kepada anggota keluarga serta masyarakat di lingkungan masing-masing. Harapannya pelatihan yang dilaksanakan selama lima hari kedepan benar-benar membentuk 1.000 orang yang akan menjadi agen perubahan perilaku yang membawa inspirasi dan harapan dalam penanganan Covid-19 di kawasan Palembang.
Deputi 2 Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi menambahkan, untuk membasmi Covid-19 dari Tanah Air, perlu berbagai macam pendekatan yang menyasar tepat pada titik akar permasalahan. Gerakan relawan ini adalah bentuk kewaspadaan sekaligus kemandirian dengan menggerakan masyarakat sebagai ujung tombak.
“Upaya ini juga merefleksikan budaya gotong royong, sekaligus pengejawantahan prinsip demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat,” tutur dia.
Selain itu, gerakan antisipasi dan penanggulangan bencana di Indonesia, termasuk Covid-19, semestinya perlu melibatkan seluruh pihak melalui penerapan sinergi pentahelix.
“Seluruh jajaran pemerintah daerah harus memahami konsep ini, yaitu kolaborasi bersama yang terdiri dari pemerintah, akademisi, dunia usaha, media masa, dan seluruh lapisan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Herman Deru menyampaikan, relawan harus mampu menyampaikan dengan baik cara memakai masker kepada masyarakat. Jangan sampai mereka tidak tahu cara memakai masker yang benar, jangan sampai masker dipakai di dagu dan sebagainya.
Kata dia, relawan harus mengingatkan kepada masyarakat dengan cara yang tepat, yaitu secara tegas dan tetap mempertahankan sisi humanis. Ia pun meminta pelatihan yang berlangsung ini diikuti dengan benar, karena jika materi yang disampaikan tidak dicerna dengan benar maka penerapan di lapangan menjadi tidak tepat.
“Seluruh rangkaian ini bersifat sukarela, seperti sisi kemanusiaan yang selalu diemban olehh seluruh relawan. Mudah-mudahan kegiatan ini menjadi nilai ikhtiar kita semua demi menyelamatkan Indonesia.” pungkas dia.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Saifan Zaking, ARM
Credit: Source link