Epidemiolog Sebut Puncak Omicron Indonesia Terjadi Februari–Maret

Epidemiolog Sebut Puncak Omicron Indonesia Terjadi Februari–Maret

JawaPos.com–Kasus Covid-19 Omicron mulai menyumbang kenaikan jumlah pasien di rumah sakit Wisma Atlet. Terutama kasus terjadi disumbang pelaku perjalanan dari luar negeri.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya memprediksi puncak Omicron akan terjadi pada akhir Januari usai libur Natal dan Tahun Baru. Benarkah demikian?

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi agak berbeda. Puncak kasus Omicron di tanah air justru diprediksi lebih mundur.

Menurut Dicky, berkaca dari kasus varian Delta di India saat itu yang terjadi pada Maret–April. Indonesia justru baru mencapai puncaknya saat Juni–Juli 2021.

”Saya sudah katakan sejak awal bahwa varian Omicron tak ringan ya. Bahkan sama juga bisa menyebabkan kasus kematian. Di Australua terjadi juga bahkan seorang atlet 23 tahun, dan tak ada komorbid, serta sudah vaksinasi 2 dosis,” kata Dicky kepada JawaPos.com, Minggu (9/1).

Dicky menjelaskan, tak ada istilah gejala ringan. Sebab, semua varian tetap bisa menyebabkan 1 persen fatalitas atau kematian dan bisa menyebabkan pasien masuk ICU.

Editor : Latu Ratri Mubyarsah

Reporter : Marieska Harya Virdhani


Credit: Source link

Related Articles