JawaPos.com – Naiknya harga kedelai membuat pengrajin tahu dan tempe di berbagai daerah kelimpungan. Mereka protes dan mengancam akan melakukan mogok produksi. Untuk mengantisipasi hal itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung meminta kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk bergerak cepat dalam mengantisipasi naiknya harga kedelai di lapangan.
“Harus diantisipasi dan dilakukan langkah-langkah yang tepat. Kami minta Kemendag dan jajarannya untuk aktif turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan,” ujar Martin Manurung kepada wartawan, Sabtu (19/2).
Pengecekan dilakukan untuk memastikan apakah kenaikan harga karena komoditi kedelainya tidak ada di lapangan atau memang karena harga di globalnya yang mengalami kenaikan. Itu karena mayoritas kedelai berasal dari impor.
“Komoditi ini (kedelai) dicek supply-nya seperti apa? Dicek juga masalahnya apa? Apakah di tingkat petani, di tingkat gudang atau di tingkat importir. Itu yang harus dicek oleh Kemendag,” katanya.
Martin menduga barangnya atau kedelainya belum keluar dari gudang, sedangkan permintaan di masyarakat meningkat. Sebab, jika kedelai di lapangan minim sedangkan permintaan meningkat, maka harganya akan naik.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Gunawan Wibisono
Credit: Source link