INDOPOS.CO.ID – Moskow mengklaim bahwa upaya perundingan atau pembicaraan untuk mengakhiri operasi militer Rusia di Ukraina tertunda lagi karena ketidaksepakatan mengenai lokasi perundingan.
Moskow menyerang negara tetangga itu minggu ini, dengan alasan bahwa mereka membela Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk, yang memisahkan diri dari bagian timur Ukraina tak lama setelah kudeta 2014 di Kiev. Ukraina mengatakan langkah itu adalah tindakan agresi yang tidak beralasan.
“Para diplomat dan pejabat militer Rusia telah tiba di Gomel, sebuah kota di Belarus yang dekat dengan perbatasan Rusia dan Ukraina, kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, seperti dilansir rt.com, Minggu (27/2/2022).
Kremlin mengatakan pihak Rusia siap untuk melakukan pembicaraan di Gomel.
Dia mengklaim Ukraina telah menyarankan Gomel sebagai tempat perundingan.
“Kami sekarang menunggu pihak Ukraina,” kata Kremlin.
Tim perunding Rusia dipimpin oleh Vladimir Medinsky, seorang pembantu Presiden Vladimir Putin dan mantan Menteri Kebudayaan. Dia mengatakan Rusia akan menunggu di Gomel sampai jam 3 sore waktu setempat.
Sementara itu, juru bicara Presiden Volodymyr Zelensky, Sergii Nykyforov, mengkonfirmasi bahwa Ukraina, bagaimanapun, menolak untuk mengirim negosiator.
“Kami memang telah membahas format [pembicaraan] seperti itu. Tetapi negosiator dari Rusia menuntut agar tentara Ukraina pertama-tama meletakkan senjatanya,” tulis Sergii Nykyforov, di media sosial.
Nykyforov menuduh Rusia mengirim pejabat ke Gomel untuk “menyalahkan Ukraina” karena menyabot negosiasi.
Nykyforov mengatakan Kiev tidak ingin mengirim negosiator ke Belarus karena Rusia telah menggunakan wilayahnya untuk melancarkan serangan ke Ukraina.
“Kami siap bertemu di tempat netral mana pun,” katanya.
Presiden Zelensky menyoroti hal yang sama dalam pidato melalui video pada hari Minggu. Dia mengatakan Kiev telah menawarkan untuk mengadakan pertemuan puncak di negara-negara seperti Polandia, Slovakia, Hongaria, atau Azerbaijan.
Credit: Source link