JawaPos.com – PT Aneka Tambang Tbk atau Antam turut berkomitmen untuk melestarikan burung langka Junai Emas. Unggar sejenis merpati yang berukuran sekitar 32-35 cm ini gemar bersarang secara ekslusif di pulau-pulai kecil tak berpenghuni, seperti di Pulau Jiew, Desa Maliforo, Halmahera Tengah, Maluku Utara.
“Ini sebagai bentuk perhatian tersebut, dari Antam Unit Bisnis Pertambangan Nikel Maluku Utara yang beroperasi di Halmahera Timur, Maluku Utara mendukung pengelolaan konservasi burung Junai Emas,” ujar Direktur Utama Antam Nico Kanter,
Menurut Nico, di Pulau Jiew sendiri hidup sebanyak 5.400 ekor burung Junai Emas serta 4.000 sarang yang merupakan lokasi berkembang biak burung langka tersebut. Dalam program ini, Antam sebagai orangtua asuh akan mendapatkan data perkembangan setiap dua minggu serta laporan pekembangan sarang berupa foto dan video.
“Karena program ini awalnya diinisiasi oleh seorang fotografer satwa liar yang juga pegawai Taman Nasional Aketajawe Lolobata yaitu Akhmad David Kurnia Putra,” imbuhnya.
Burung Junai Emas yang sejatinya hidup di dalam hutan dengan ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut inim terancam keberadaanya karena penangkapan yang masif. Junai Emas juga memiliki status terancam atau Near Threatened menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Bahkan hewan ini termasuk hewan yang dilindungi berdasarkan Permenhut Nomor: P.108 tahun 2018.
Credit: Source link