JawaPos.com – Anggota Komisi VI DPR RI Intan Fauzi menyambut baik langkah Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) terkait kebijakan mengatasi jatuhnya harga tandan buah segar (TBS) dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng. Sebab, Zulhas ingin harga TBS bisa naik hingga ke level lebih dari Rp 2.000 per kg.
Politukus PAN ini mengharapkan, kebijakan yang ditempuh Zulhas bisa menjaga inflasi. Apalagi beberapa bulan sebelumnya, pencabutan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng memberikan kontribusi terjadinya inflasi hingga 0,66 persen sebagaimana catatan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Saat ini pasokan minyak goreng sawit sesuai HET 14 ribu per liter untuk migor curah tersedia dan harga relatif stabil , sehingga tidak berdampak kepada inflasi dan tidak ada kegaduhan rakyat mengantri,” kata Intan kepada wartawan, Jumat (22/7).
Intan pun meyakini, kebijakan membebaskan pungutan ekspor minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya akan signifikan menaikkan harga tandan buah segar (TBS) di atas Rp 2.000 kg. Hal ini juga diharapkan menggenjot ekspor minyak kelapa sawit mentah.
Sebab sebelumnya ada pungutan ekspor ketika produsen hendak mengirim minyak ke luar negeri untuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar USD 200. Namun sejak Zulhas menjabat sebagai Mendag, tidak ada lagi pungutan yang dikenakan bagi produsen.
“Selain membebaskan pungutan, Kemendag juga memperpendek masa dasar perhitungan atau penentuan harga patokan ekspor/ HPE dari bulanan menjadi per dua minggu. Kebijakan ini kami yakini akan mempercepat peningkatan ekspor,” beber Intan Fauzi.
Menurut Intan, dengan meningkatnya ekspor kelapa sawit mentah, selain menjaga inflasi di dalam negeri juga mendatangkan devisa dan penerimaan negara. Peningkatan ekspor ini juga sekaligus menjadi solusi atas tangki timbun yang selama ini menjadi masalah.
“Kebijakan yang diambil Mendag ini secara langsung juga membuat tata kelola sawit menjadi seimbang, dari hulu ke hilir,” ucap Intan.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat melaksanakan inspeksi mendadak ke Pasar Cibinong, Bogor, memastikan menjalankan penuh perintah Presiden Jokowi untuk menaikkan harga tandan buah segar (TBS) Kelapa Sawit menjadi Rp 2.000 ribu per kg.
“Tugas saya sekarang itu dan menteri-menteri lain diperintah Pak Presiden agar bekerja keras lakukan segala upaya agar TBS harus bisa di atas Rp2.000 per kg,” ujar Zulhas.
Penghapusan pungutan ekspor sawit dilaksanakan hingga akhir Agustus 2022. Selain itu melakukan penambahan jatah ekspor sawit dari 1 banding 5 menjadi hampir 1 banding 9, sehingga bisa memenuhi ekspor sebesar 8.400 ton.
Di sisi lain, Zulhas juga berencana mencabut aturan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO) demi mengerek harga TBS kelapa sawit.
“Saya pertimbangkan DMO DPO tidak perlu lagi, kami pertimbangkan agar ekspor bisa cepat,” pungkas Zulhas.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Muhammad Ridwan
Credit: Source link