MoU dengan PBNU, Mendag Targetkan Santri Pelaku UMKM Naik Kelas

MoU dengan PBNU, Mendag Targetkan Santri Pelaku UMKM Naik Kelas

JawaPos.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bersama Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menandatangani nota kesepahaman atau MoU terkait pemberdayaan ekonomi umat. Salah satu sektor yang disasar yaitu kalangan santri.

Zulhas, sapaan Zulkifli Hasan mengatakan, pihaknya sepakat bersinergi dalam pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat melalui usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sehingga perekonomian bisa meningkat.

“MoU ini merupakan sinergi untuk mengembangkan dan memberdayakan ekonomi umat. Salah satunya, agar UMKM santri naik kelas,” ujar Zulhas kepada wartawan, Kamis (11/8).

Zulhas menuturkan, pada 2021 UMKM berkontribusi dominan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia dan menyerap sebagian besar tenaga kerja. UMKM adalah tulang punggung perekonomian yang perlu didukung dari berbagai lini agar naik kelas demi memperkuat perekonomian Indonesia.

“Dalam mendukung kemajuan UMKM, Kementerian Perdagangan memiliki berbagai fasilitas berupa program pembinaan, pelatihan, dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas SDM, kapasitas bisnis, dan akses pasar UMKM,” imbuhnya.

Zulhas menyebut, beberapa strategi Kementerian Perdagangan untuk memajukan UMKM. Pertama, mendukung percepatan digitalisasi dengan menargetkan seribu pasar dan satu juta pedagang UMKM termasuk warung pangan di seluruh Indonesia.

Kedua, menyediakan ruang usaha dan/atau ruang promosi untuk pemasaran produk dalam negeri, paling sedikit 30 persen dari luas area pusat perbelanjaan. Ketiga, mendukung target program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sehingga banyak UMKM bergabung platform digital.

Sebagai upaya mendorong UMKM naik kelas, Kementerian Perdagangan juga memfasilitasi pelaku UMKM melalui berbagai program. Antara lain bimbingan teknis pengembangan dan desain produk, pelatihan, serta pendampingan untuk menjadi UKM ekspor.

Selain itu, percepatan akses pasar melalui berbagai kegiatan promosi di dalam negeri dan luar negeri baik secara daring di lokapasar maupun secara luring. Serta, bantuan sarana perdagangan berupa perbaikan warung kelontong mart dan pesantren mart.

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf mengatakan, nota kesepahaman tersebut cukup menarik dan dapat segera diwujudkan. “Dengan memotong rantai distribusi, UMKM santri dapat tumbuh, bahkan memperluas akses pasar,” tutup Staquf.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Sabik Aji Taufan


Credit: Source link

Related Articles