PTBA Hemat Biaya Konsumsi BBM hingga Rp 58,4 Miliar Per Tahun

PTBA Hemat Biaya Konsumsi BBM hingga Rp 58,4 Miliar Per Tahun

JawaPos.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) terus mendukung program pemerintah untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060. Melalui Eco-Mechanized Mining (e-MM) dan E-Mining Reporting System, PTBA mampu menghemat biaya konsumsi BBM hingga Rp 58,4 miliar per tahun.

“Total efisiensi yang dihasilkan program e-MM dan e-Mining Reporting mencapai Rp 58,48 miliar. Elektrifikasi dan digitalisasi pertambangan juga merupakan langkah PTBA untuk mendukung pemerintah mencapai target Net Zero Emission pada 2060,” kata Corporate Secretary PTBA, Apollonius Andwie dalam keterangan tertulis, Jumat (2/9).

Appollonius menjelaskan, Eco-Mechanized Mining (e-MM) ialah program yang dilakukan PTBA untuk mengonversi alat-alat pertambangan berbahan bakar minyak menjadi berbasis listrik. Alat-alat pertambangan itu digunakan untuk proses penggalian, transportasi, dan peralatan pendukung lainnya.

“Program e-MM membuat PTBA dapat menghemat bahan bakar minyak (BBM) jenis diesel hingga 7 juta liter per tahun berkat program ini dan mereduksi emisi sebesar 19.777 tCO2e. Program ini menciptakan penghematan sebesar Rp 47,7 miliar per tahun,” jelas Apollonius.

Sedangkan, E-Mining Reporting System adalah program yang berkaitan dengan pelaporan online dan real time untuk operasional pertambangan. Sistem berbasis online ini bisa diakses melalui aplikasi CISEA (Corporate Information System and Enterprise Application), menggantikan sistem pelaporan manual.

“E-Mining Reporting System menghemat konsumsi BBM (diesel) sebanyak 1,2 juta liter per tahun dan menekan emisi karbon hingga 1.677 tCO2e per tahun. Program ini mampu menciptakan penghematan hingga Rp 10,78 miliar per tahun,” lanjut dia.

Program-program PTBA lainnya untuk menekan emisi karbon adalah beralih ke kendaraan berbasis listrik untuk operasional pertambangan dan melakukan reforestasi pada lahan bekas tambang. Lalu, mengganti bahan perusak ozon dengan bahan lain yang ramah lingkungan. Serta, melakukan kerja sama dengan lembaga internasional CDP (Climate Disclosure Project) dalam bentuk pendampingan laporan CDP Climate Change PTBA.

PTBA pun terus meningkatkan portofolio pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 241 kWp di Bandara Soekarno-Hatta dan PLTS berkapasitas 400 kWp di Jalan Tol Bali Mandara.

Editor : Banu Adikara

Reporter : R. Nurul Fitriana Putri


Credit: Source link

Related Articles