JawaPos.com – Nama sutradara Andibachtiar Yusuf tengah jadi sorotan. Dia dituduh melakukan kekerasan verbal hingga fisik kepada salah seorang kru perempuan saat proses produksi serial Catatan Akhir Sekolah. Laman komentar Instagram-nya pun kini ramai dipenuhi respons warganet.
Menanggapi itu, Andi enggan terburu-buru memberikan pernyataan kepada publik. Saat ini sutradara film Love for Sale tersebut sedang menggali informasi yang menurutnya mencoreng nama baiknya di industri film. Juga, awal mula berita itu beredar. ”Saya juga lagi pengin tahu banyak nih tentang persoalan ini,’’ katanya saat dihubungi melalui pesan singkat kemarin (1/9).
Meski tidak membantah atau membenarkan, Andi berjanji akan memberikan jawaban kepada publik secepatnya. ”Pada intinya sih saya sedang menyusun waktu yang tepat untuk merespons. Pastinya akan ada pernyataan,’’ jelas Andi.
Pria kelahiran Jakarta, 48 tahun silam, itu menyebut bahwa dirinya segera mengambil tindakan untuk mengusut kasus tersebut. ”Nanti ada yang disampaikan dan mungkin ada yang akan dilakukan,’’ paparnya.
Masalah itu terkuak setelah salah seorang casting director bernama Juandini meluapkan kekesalannya di story Instagram. Dia menceritakan kronologi peristiwa kekerasan yang dialami korban. ”Apa pantas laki-laki menampar dan mendorong perempuan? Bukan hanya itu, tapi juga teriak-teriak di HT dan mic dengan kata-kata kasar. Dan, didengar ratusan kru dan ekstras di hari itu?’’ tulisnya.
Walaupun tidak menyebutkan nama, dia memberikan clue yang mengarah kepada Andi. ”Dia menyebut dirinya sutradara terganteng,’’ ungkap Juandini.
Sebutan sutradara terganteng itu merujuk pada cuitan yang dibuat Andi pada 2010. Namun, konteksnya saat itu adalah bercanda. Andi menulis bahwa banyak filmmaker bagus di Indonesia, tapi dia tidak termasuk. Menambahkan emotikon tersenyum, menurutnya, dia bukan filmmaker bagus, tapi ganteng. Sejak saat itu sebutan terganteng melekat kepadanya.
Di sisi lain, komunitas sutradara Indonesia yang tergabung dalam Indonesian Film Directors Club (IFDC) melalui akun Instagram-nya menyatakan tidak menoleransi segala bentuk kekerasan yang terjadi dalam proses berkarya. Mereka bersimpati dan berpihak kepada korban serta mendukung proses yang dipilih korban. IFDC juga memutuskan mengeluarkan Andibachtiar Yusuf dari keanggotaan serta menyarankan dia melakukan asesmen psikologi maupun konseling. (shf/c6/ayi)
Credit: Source link