Antam Berdayakan Komunitas Lewat Ekonomi Sirkular

Antam Berdayakan Komunitas Lewat Ekonomi Sirkular

JawaPos.com – Ekonomi sirkular menjadi konsep yang sedang digandrungi oleh para pebisnis yang berorientasi pada kesadaran akan kelestarian lingkungan. Tak sedikit program tangggung jawab sosial juga menerapkan konsep ini dalam kegiatan mereka. Salah satunya adalah dilakukan oleh PT Aneka Tambang Tbk.

Direktur Utama Antam, Nico Kanter menyebut salah satunya adalah pengembangan bank sampah di Kecamatan Pulogadung. Selain itu, perusahaan juga mengembangkan potensi pesisir pantai di Sulawesi Tenggara.

“Kami juga membuat program khusus di wilayah operasi. Misalnya, di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel Maluku Utara mengembangkan Industri Kelapa Terpadu dan Program Pengembangan Kopi Halmahera,” jelasnya dalam keterangan, Kamis (18/8).

Niko menyebut setiap program yang dikembangkan perusahaannya selalu mempertimbangkan potensi lokal. Misalnya program Industri Kelapa Terpadu, program ini dilatarbelakangi ketersediaan serabut kelapa yang melimpah dan cenderung menjadi limbah.

Di sisi lain, ada kebutuhan coco-mesh untuk reklamasi di wilayah operasi Antam di Maluku Utara yang harus didatangkan dari Pulau Jawa. “Antam juga mendampingi masyarakat di Desa Geltoli, Kecamatan Maba Halmahera Timur Maluku Utara, mengolah serabut kelapa menjadi produk coco-mesh dan produk diversifikasi lainnya,” tambah Nico.

Begitu pula di UBP Emas yang belokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang mengembangkan Ecovillage Kiarasari, Pertanian dan Peternakan terpadu Gunung Dahu, Model Kampung Konservasi Cisangku, hingga Ekoriparian Ciguha. “Di UBP Bauksit Kalimantan Barat, kami juga mengembangkan Program Mamalam dan Program Wisata Alam dan Budaya Danau Laet,” lanjutnya.

Program Mamalam lahir dari inovasi reklamasi pascatambang berkelanjutan yang mengintegrasikan program reklamasi berkelanjutan (perlindungan keanekaragaman hayati) dan program pengembangan agrowisata (pemberdayaan masyarakat). “Program ini dikembangkan di Desa Tanjung Bunut dan Desa Balai Belungai yang melibatkan 141 orang dari desa-desa sekitar perusahaan,” katanya lagi.

Untuk diketahui, sejak adanya program tanggung jawab sosial, Antam telah melahirkan 42.179 mitra binaan. Komitmen pemberdayaan untuk masyarakat menjadi cita-cita Antam sejak dulu, sejalan dengan semangat kemerdekaan.

“Mitra binaan Antam berasal dari berbagai jenis usaha, diantaranya usaha industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, jasa seperti di bidang food and beverage, kerajinan, batik, tenun, perak, hingga usaha perikanan,” katan Niko.

Pertumbuhan mitra binaan UMKM pun cukup signifikan. Ia menyebut, pada 2021 terdapat penambahan 167 mitra binaan.

Nico meyakini, setiap program yang dijalankan Antam akan memberikan nilai lebih untuk masyarakat. Sesuai dengan semangat kemerdekaan Republik Indonesia, yang terus tumbuh dan berdaya bersama.


Credit: Source link

Related Articles