Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)
Teheran, Jurnas.com – Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengatakan, inisiatif perdamaian yang akan disampaikan di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tujuannya untuk menciptakan perdamaian jangka panjang di Teluk Persia. Menurutnya, hal ini tidak dapat dicapai selama negara asing hadir di wilayah tersebut.
Sebelum bertandang ke New York, Rouhani mengatakan, Hormuz Peace Initiative dirancang untuk mencakup semua negara di kawasan itu dan bertujuan memperluas kerja sama di luar keamanan regional.
“Rencana ini adalah tentang kerja kolektif dalam wilayah Teluk Persia dan kami ingin semua negara di kawasan itu mengambil bagian di dalamnya,” kata Rouhani pada Senin (23/9) pagi.
“Tentu saja, rencana yang akan ditetapkan di Perserikatan Bangsa-Bangsa bukan hanya tentang keamanan, tetapi lebih pada masalah ekonomi dan lainnya, semua sejalan dengan masalah keamanan,” tambahnya.
Dilansir dari PressTV, Hormuz Peace Initiative dirancang menyusul serangan pihak-pihak yang tidak dikenal di Teluk Persia saat melintasi Selat Hormuz yang strategis.
Amerika Serikat (AS) menduing serangan sabotase itu dilakukan oleh Iran. Lantas hal itulah jadi dalih AS membentuk koalisi maritim yang akan berpatroli di kawasan itu.
AS sedang membentuk misi untuk mengamankan Teluk Persia, tetapi menurut New York Times, Eropa justru berpendapat bahwa Washington sedang berusaha membunuh ekspor minyak Iran.
Iran menepis tuduhan itu dan menyebut serangan itu operasi bendera palsu, dan memperingatkan negara kawasan untuk berhati-hati terhadap persekongkolan negara luar untuk mengganggu kestabilan kawasan itu.
Rouhani mengatakan solusi apa pun untuk menenangkan ketegangan harus datang dari dalam wilayah tersebut dan apa yang disebutnya sebagai “koalisi harapan.”
“Kami percaya solusi untuk wilayah tersebut datang dari dalam kawasan dan yang datang dari luar tidak akan pernah bisa membawa perdamaian dan keamanan,” katanya.
Merujuk pada intervensi militer AS di Timur Tengah, Rouhani mengatakan sejak memasuki wilayah tersebut pada tahun 2001, Washington sudah mampu mengembalikan ketenangan negara-negara yang pernah pasukannya menetap.
“Saya berharap kita dapat menggelar rencana ini dan memberi tahu dunia bahwa Iran sedang mencari perdamaian abadi di kawasan itu dan bersedia membahasnya dengan negara-negara lain, kemudian PBB akan melihat prosesnya,” kata Rouhani.
TAGS : Hassan Rouhani Amerika Serikat Selat Hormuz Teluk Persia
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/59749/AS-Bukan-Penentu-Perdamaian-Timur-Tengah/