Pejuang Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG) berdiri dekat kendaraan militer AS di kota Darbasiya perbatasan Turki, Suriah pada 29 April 2017 (Foto: Reuters)
Washington – Amerika Serikat melayangkan sikap prihatin mengenai situasi di barat laut Suriah di tengah operasi militer Turki yang sedang berlangsung melawan kelompok-kelompok teror di wilayah Afrin.
Hal itu disampaikan juru bicara Departemen Luar Negeri Departemen Amerika Serikat, Heather Nauert.
“Gedung Putih sangat prihatin dengan situasi di Suriah barat laut, terutam penderitaan warga sipil yang tidak berdosa, yang sekarang berada di tengah pertempuran,” ujarnya.
Berdasarkan pembicaraan telepon antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson dengan rekan-rekannya di Turki dan Rusia pada hari Sabtu, Nauert mengatakan, Amerika Serikat akan terus mendukung penanganan masalah keamanan sah Turki sebagai sekutu NATO dan mitra penting dalam upaya mengusir ISIS (Daes,Red).
“Namun, kami mendesak Turki untuk menahan diri dan memastikan, operasi militernya tetap terbatas dalam lingkup dan durasi dan teliti untuk menghindari korban sipil,” katanya, dilansir dari AA, Senin (22/1).
“Sekarang saatnya negara-negara besar bekerja sama untuk menjamin stabilitas damai bagi rakyat Suriah,” sambungnya.
Pada Sabtu (20/1) Turki meluncurkan “Operation Olive Branch” untuk menghancurkan kelompok teror PKK/KCK/PYD-YPG dan ISIS dari Afrin yang baru-baru ini sebut dipersenjatai Amerika Serikat. Pemerintah Turki sudah lama memprotes dukungan Amerika Serikat untuk PYD dan sayap militernya adalah YPG.
Sebelumnya, Washington menyebut kelompok teroris itu sebagai “sekutu yang andal” dalam perjuangannya melawan ISIS di Suriah meskipun organisasi induknya, PKK, terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
PKK sendiri yang telah melakukan kampanye teror melawan Turki. Selama lebih dari 30 tahun dan menewaskan hampir 40.000 orang
TAGS : Afrin Amerika Serikat Turki ISIS
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/28142/AS-Prihatin-Situasi-di-Afrin-Lho-Kok-Bisa/